jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kasus varian terbaru dari mutasi virus corona ditemukan di Indonesia.
Hasil pemantauan whole genome sequencing varian mutasi corona di Indonesia, terdapat 10 kasus varian mutasi virus India (B.1617), 13 kasus varian mutasi virus Inggris (B117), dan 1 kasus varian mutasi virus Afrika Selatan (B1351).
BACA JUGA: Cegah Mutasi Covid-19, Pemerintah Perketat Perlintasan Orang ke Indonesia
Dokter spesialis bedah saraf dan Kepala Instalasi Gawat Darurat RS PGI Cikini dr Bintang Cristo mengatakan mutasi virus Covid-19 terjadi di rantai RNA yang mudah mengalami perubahan susunan.
"Apabila mengalami perubahan RNA, maka bukan tidak mungkin akan membawa sifat-sifat baru (kemungkinan perubahan protein permukaan virus),” ucap dr. Bintang dalam webinar Health Talk From Home yang diselenggarakan oleh LiveWell Global, baru-baru ini.
BACA JUGA: Mutasi Virus Corona Masuk Indonesia, Menkes Budi: Segera Vaksinasi
Dia menjelaskan program vaksin Covid-19 bertujuan untuk mempercepat kekebalan imunitas masyarakat secara pasif.
“Jadi, sekalipun sudah divaksin, harus diikuti dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh,” imbau dr. Bintang.
BACA JUGA: Waspadai Lonjakan Kasus, Mutasi Covid-19 Mengintai Remaja!
Dia menyatakan bahwa menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi asupan yang mengandung antioksidan.
"Salah satu antioksidan yang menyerap dengan cepat ke sel-sel tubuh adalah air dan inhalasi hidrogen, karena molekulnya ringan dan sangat kecil," ujarnya.
Menurutnya, antioksidan di dalam tubuh berguna untuk menetralisasi radikal bebas yang dapat merusak di tingkat seluler hingga ke organ tubuh.
Ketika air hidrogen masuk ke dalam tubuh, tambah dr. Bintang, akan diteruskan dan didistribusikan ke seluruh tubuh dan masuk ke dalam sel-sel tubuh.
"Bila ditemukan radikal bebas, maka akan bereaksi menetralisasi berbagai radikal bebas sehingga menghidari kerusakan sel-sel dan organ tubuh lebih jauh lagi," tuturnya.
Leonardo Wiesan, Pendiri LiveWell Global mengungkapkan bahwa air hidrogen membantu pemulihan pasien Covid-19 di Tiongkok.
"Hal itu sudah dilansir Dr. Zhong Nanshan, Ahli Epidemologi dan Penasihat Medis Senior Covid-19 Pemerintah Tiongkok, di televisi CGTN Tiongkok pada April 2020 lalu," kata Leonardo.
LiveWell Global merupakan perusahaan yang mendistribusikan Hydro-Gen Fontaine PEM & Inhaler, mesin portabel air dan inhalasi hidrogen yang dibuat di Korea Selatan dengan berbagai sertifikasi internasional.
Leo mengatakan permintaan Hydro-Gen Fontaine PEM & Inhaler terus meningkat. Sebab, mesin portabel hidrogen ini menghasilkan kadar hidrogen mencapai 1500 ppb (parts per billion) dan mengandung antioksidan yang baik untuk bantu tingkatkan imunitas tubuh.
"Kini masyarakat Indonesia sudah mulai familier dengan manfaat air hidrogen," tutur Leo. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh