JAKARTA - Para pejabat terutama di daerah, diminta agar tidak mudah tertipu oleh oknum-oknum yang mencatut nama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika ada pihak yang mendatangi pejabat daerah dan mengaku dari KPK, ada baiknya dikonfirmasi terlebih dulu keabsahannya.
Peringatan ini disampaikan, menyusul tiga orang yang ditangkap Poltabes Barelang, Kepri, Selasa (31/1) lantaran mengaku penyidik KPK dan hendak memeras Nurdin Basirun, Bupati Karimun, Kepulauan Riau. Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara KPK, Priharsa Nugraha, menyatakan bahwa saat ini KPK tidak sedang melakukan penyidikan terhadap Bupati Karimun.
"Tidak ada kasus di Karimun yang sedang disidik. Jadi dipastikan tidak ada penyidik KPK yang ada di sana," kata Priharsa di kantornya Rabu (1/2).
Tak hanya itu, Priharsa juga mengingatkan seluruh lapisan masyarakat agar waspada kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan KPK. Ditegaskannya, setiap petugas KPK selalu dibekali surat tugas dan identitas asli.
"Sekali lagi kami mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap upaya-upaya penipuan dan tindak kejahatan lainnya yang mengatasnamakan KPK. Setiap pegawai KPK yang bertugas selalu dilengkapi dengan kartu identitas dan surat perintah," sambungnya.
Sementara untuk memastikan keabsahan petugas KPK, kini sudah ada layanan hotline yang bisa dihubungi. Pihak-pihak yang ingin mengonfirmasi keabsahan petugas KPK dapat menghubungi nomor (021) 35578389, atau 08558575575 atau 0811959575. "Bisa melalui SMS, nanti akan direspon oleh Direktorat Pengaduan Masyarakat KPK," kata Priharsa.
Diberitakan sebelumnya, Iman Hermanto, Rusdi Musa dan Budi Sudarmawan dicokok tim Buser Polresta Barelang di Hotel Novotel Batam, Selasa (31/1) pukul 10.30 WIB. Ketiganya mengaku sebagai analis independen pada Direktorat Penindakan KPK.
Mereka mencomot nama institusi KPK untuk memeras dan menipu Bupati Karimun, Nurdin Basirun. Ketiganya beraksi bermodalkan dua surat berstempel KPK, perihal panggilan kepada Nurdin Basirun untuk menemui penyidik KPK.
Namun setelah dikonfirmasi ke kantor KPK di Jakarta, ternyata ketiganya dipastikan petugas gadungan. Satu dari tiga pelaku, Budi Sudarmawan, dikenal sebagai Gubernur LSM LIRA Kepri.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Sebut Belum Ada Indikasi Korupsi Kasus Jembatan Kukar
Redaktur : Tim Redaksi