jpnn.com, SURABAYA - Penyeragaman tindakan pasien kanker payudara perlu dilakukan. Karena itu, Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi) Cabang Surabaya menyelenggarakan workshop mastektomi atau pengangkatan jaringan payudara beserta tumor dan kelenjar di ketiak.
Kegiatan itu diadakan di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo. Pesertanya 24 dokter spesialis bedah onkologi dari beberapa wilayah di Indonesia.
BACA JUGA: Bangun Pagi Ternyata Bisa Mengurangi Risiko Kanker Payudara
Menurut ketua panitia sekaligus pengisi materi, dr Hantoro Ishardyanto SpB(K) Onk, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyamakan tindakan kepada pasien kanker payudara.
''Agar setiap dokter yang menangani kanker payudara bisa seragam penanganannya,'' ucapnya.
BACA JUGA: Ladies, Ketahui 5 Gejala Kanker Serviks Berikut
Selama ini, lanjut dia, terjadi perbedaan penanganan operasi kanker payudara. Padahal, tindakan dokter yang akan melakukan operasi harus sama dengan dokter lain.
Mulai rangkaian persiapan, operasi, hingga perawatan pascaoperasi. ''Tindakan-tindakan itu dipersiapkan oleh para dokter dan itu harus seragam,'' kata dia.
BACA JUGA: Catat! Jumlah Pasien Kanker Payudara Naik Tiap Tahun
Dalam mastektomi, lanjut Hantoro, ada bagian kulit yang diangkat dan ada pula yang dipertahankan.
Karena itu, mereka membutuhkan ''satu kata'' terkait dengan operasi tersebut. Tindakan yang seragam itu dilakukan untuk mengurangi residivistis atau kambuhnya tumor setelah pengobatan.
''Tumbuhnya tumor lagi itu bisa disebabkan oleh penanganan operasi yang salah,'' lanjutnya.
Dalam kegiatan kemarin, para peserta bisamelihat tindakan mastektomi secara langsung melalui layar proyektor. Yang mendapat tindakan tersebut adalah perempuan berusia 40 dan 56 tahun. Operasinya dilakukan bersamaan.
Para peserta juga mendapat penjelasan dari dua pemateri lainnya. Yakni, Dr dr Edy Herman Tanggo SpB(K) Onk dan dr Heru Purwanto SpB(K) Onk.
Selain itu, operator di ruang bedah turut memberikan penjelasan, yaitu Dr dr Desak Suprabawati SpB(K) Onk dan dr Iskandar Ali SpB(K) Onk. (ika/c19/dio/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Mudah Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Redaktur & Reporter : Natalia