jpnn.com - MOJOKERTO - Percekcokan dalam kehidupan rumah tangga pasangan suami istri (pasutri) Anang Purwanto dan Sri Purwulandari, 28, hampir saja berujung petaka. Anang Purwanto diduga sengaja meracuni istri dan saudara-saudaranya tersebut hingga nyaris kehilangan nyawa.
Keluarga yang beralamat di Jalan Raya Empunala, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Mojokerto, itu pada Senin malam (6/10) terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sri dan saudara iparnya, Kasmaji, 47, serta anaknya, Abdurrahman, 23, menjadi korban keracunan tersebut.
Mereka keracunan setelah mengonsumsi air galon di rumah. Selain pusing, tiga korban merasakan mual-mual dan muntah. Itu terjadi setelah mereka minum air galon yang ditengarai dicampur bubuk racun. Nasi di dalam magic jar dan gula pasir di dapur juga dicampuri bahan beracun.
Pelaku yang diduga mencampurkan racun ke dalam makanan dan minuman tersebut sengaja mengarahkan kepada orang dekat keluarga korban. Sri dilarikan ke RS Kamar Medika, Jl Raya Empunala. Kasmadi dan putranya, Abdurrahman, dibawa ke RSI Hasanah Kota Mojokerto. Hingga kemarin siang (7/10), keduanya menjalani perawatan intensif di kamar rawat inap.
Untuk mengetahui soal adanya bahan beracun tersebut, petugas Satreskrim Polres Mojokerto Kota (Polresta) kemarin membawa air galon, nasi, dan gula pasir ke Polda Jatim untuk diuji di laboratorium forensik (labfor). ''Kami belum mengetahui isi kandungan racun yang dicampurkan ke dalam air galon, gula, dan nasi itu. Lebih detailnya, kita tunggu dulu hasil uji dari tim Labfor Polda,'' ungkap Kasatreskrim Polresta Mojokerto AKP Maryoko kemarin.
Saat ini polisi juga masih mengejar Anang. Setelah kasus keracunan yang dialami istri dan dua kerabatnya tersebut, dia kabur. ''Kami masih memburu,'' kata Maryono.
Senin malam lalu polisi mendatangi rumah Kasmaji di Jl Raya Empunala, Kelurahan Balongsari, Kota Mojokerto. Selain menggali keterangan para saksi dan tiga korban, petugas mengamankan barang bukti sebuah galon air, nasi berikut magic jar, dan gula pasir beserta botol kemasan. ''Soal pelakunya, kami saat ini masih menyelidiki dengan mendalami keterangan saksi korban,'' tuturnya.
Peristiwa itu terjadi sesaat setelah Sri bertengkar dengan suaminya di rumah Kasmaji. Setelah pisah ranjang dengan suaminya, dia memilih untuk tinggal bersama keluarga Kasmaji sejak lima bulan lalu.
Sementara itu, Anang tinggal di rumah orang tuanya di Dusun Pilang, Desa Mliriprowo, Tarik, Sidoarjo. Sehari-hari dia sering mengunjungi istrinya. Tetapi, tanpa diketahui penyebabnya, Senin lalu mereka terlibat pertengkaran hebat.
''Kami dengar suami istri itu cekcok. Tetapi, karena apa, kami tidak mau turut campur. Dia (Anang, Red) sering datang ke rumah,'' jelas Kasmaji sambil terbaring di RS kemarin.
Menurut pria yang berprofesi sopir truk tersebut, setelah terlibat pertengkaran, Sri pun memilih meninggalkan rumah tanpa pamit. Sebaliknya, Anang tetap berada di dalam rumah. ''Setelah situasi redam, kami istirahat,'' lanjut Kasmaji yang diamini Abdurrahman.
Saat beristirahat itu, mereka mendengar aktivitas seperti orang memasak di dapur. Abdurrahman yang terbangun lantas mengecek ke belakang. Namun, dia tidak melihat seorang pun di dapur.
Awalnya, yang minum air galon adalah Abdurrahman, lalu disusul Kasmaji dan Sri. Tidak lama kemudian, Kasmaji dan putranya merasa pusing yang disertai mual-mual dan muntah. Begitu pula Sri.
Melihat hal itu, istri Kasmaji yang ketakutan berusaha menyeduhkan teh hangat untuk menetralisasi racun. ''Tapi, setelah melihat air galon berubah warna menjadi kehijauan, dia tak jadi membuat teh. Khawatir tambah parah,'' tutur dia. (ris/cw1/yr/JPNN/c14/dwi)
BACA JUGA: Sarjana Hukum Bawa Kabur Mahasiswi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cek-cok, Mayang Dibunuh Malam Jumat
Redaktur : Tim Redaksi