jpnn.com, KUALA LUMPUR - JALAN-jalan ke Malaysia, tak lengkap rasanya apbila tak mampir ke Central Market Kuala Lumpur. Pusat perbelanjaan yang juga menjadi kawasan seni ini terkenal dengan keunikan dan sejarah panjang yang melekat padanya.
Terletak di Jalan Hang Kasturi, atau di jantung kota Kuala Lumpur, Central Market sangat dekat dengan Stasiun Kereta Api KL Sentral.
BACA JUGA: Film Zharfa Tayang di Indonesia dan Malaysia
Bangunan Central Market dibangun sejak 1888 silam atau masa penjajahan Kerajaan Inggris. Mulanya, bangunan ini berasal dari kayu.
Setelah melalui beberapa tahap renovasi, kini Central Market sudah menjadi pasar semi modern. Tepatnya pada 2004 ketika manajemen ditangani Kha Seng Group.
BACA JUGA: Industri Film Tanah Air Semakin Dilirik Malaysia
Namun, pihak manajemen tetap mempertahankan keaslian dan karakter dari bangunan yang sangat klasik dan hanya merenovasi beberapa bagian saja.
Saat JPNN mengunjungi lokasi ini, Central Market sedang didekorasi untuk menyambut perayaan Deepavali yang biasa dirayakan umat Hindu pada akhir Oktober.
Keunikan dekorasi dan bangunan pun menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan luar negeri ketika datang ke Central Market.
Menurut Sam Yap Kang Hsien selaku Asisten Manajer Pemasaran dan Promosi Central Market, hampir setiap bulan mereka mengganti dekorasi mengikuti perayaan budaya di Malaysia.
“Di Malaysia ada tiga budaya utama yakni Melayu, India, dan Tiongkok,” kata Sam.
Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pengalaman berbeda saat pengunjung berbelanja di Central Market.
Selain menyajikan berbagai jenis pakaian hingga souvenir, Central Market juga dikenal sebagai pasar budaya yang sering menampilkan pertunjukan seni.
Setiap Sabtu malam, salah satu panggung yang ada di Central Market dipakai untuk pertunjukan tari.
“Biasanya akan ditampilkan di luar gedung, tetapi ketika cuaca kurang mendukung, pertunjukan akan diadakan di dalam gedung,” tutur Sam.
Tak hanya berbelanja dan menyaksikan pertunjukan tarian budaya, para pengunjung juga akan diajarkan cara menggambar dengan media kain corak batik.
Bahkan, salah satu stan juga mengajarkan pengunjung untuk memasak makanan tradisional khas Malaysia.
“Kami ingin memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap pengunjung yang datang. Bagi yang mau cari oleh-oleh khas Malaysia juga bisa didapatkan di sini,” tambah Sam. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan