Cerita Ayat-Ayat Cinta 2 yang Begitu-Begitu Saja

Minggu, 10 Desember 2017 – 19:38 WIB
Fedi Nuril saat menghadiri Gala Premiere film Ayat Ayat Cinta 2 di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Foto: Ricardo/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Sembilan tahun berlalu sejak film Ayat-Ayat Cinta dirilis, masih saja ada yang penasaran dengan kelanjutan kisah Fahri (Fedi Nuril) setelah menikah dengan Aisha (Rianti Cartwright).

Menjawab itu, produser Manoj Punjabi merilis sekuel yang diberi judul Ayat-Ayat Cinta 2. Dan hasilnya, ternyata kisah Fahri masih begitu-begitu saja.

BACA JUGA: Fedi Nuril Dipaksa Menangis di Film Ayat Ayat Cinta 2

Di film arahan Guntur Soeharjanto itu, Fahri dikisahkan sudah lulus dari Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, dan kini menjadi dosen di Edinburgh, Skotlandia.

Di Benua Biru tersebut, Fahri menyuarakan kepada warga setempat bahwa Islam adalah agama yang cinta damai. Dia sendirian karena Aisha dikisahkan menghilang di Palestina tanpa kabar.

BACA JUGA: Chelsea Islan Menangis Gara-gara Fedi Nuril

Ujian cinta mendatangi Fahri ketika beberapa perempuan memasuki hidupnya. Mereka adalah Hulya (Tatjana Saphira), Keira (Chelsea Islan), dan Sabina (Dewi Sandra). Fahri yang masih mencintai Aisha galau.

Tema tersebut serupa dengan film pertama. Sang tokoh utama pria bingung dengan pilihan cintanya.

BACA JUGA: KD dan Rossa Bakal Tampil di Konser OST Ayat-Ayat Cinta 2

Yang membuat film kedua itu berbeda adalah konflik dan emosi yang dihadapi masing-masing karakter. Setiap karakter punya permasalahan yang kompleks.

”Jadi, Fahri yang di sekuel ini lebih matang, baik dari segi emosi maupun ilmu agama Islam. Saya harus observasi dan memperdalam ilmu-ilmu Islam lagi supaya bisa menguasai peran,” ujar Fedi di XXI Plaza Indonesia Rabu malam (6/12).

Sementara itu, Ayat-Ayat Cinta 2 menjadi film drama religi pertama bagi Tatjana. Perannya sebagai Hulya, sepupu Aisha yang ceria, cukup sentral. Dekat dengan Fahri karena sama-sama cerdas, Hulya jatuh cinta walaupun tahu Fahri belum move on.

Namun, karakternya berubah menjadi lebih muram di akhir cerita. Pergantian emosi itulah yang menjadi tantangan bagi Tatjana.

Sementara itu, Chelsea memerankan karakter Keira yang penuh amarah dan tangis yang meledak. Banyak yang menduga dia menjadi tokoh antagonis.

Padahal, menurut Chelsea, Keira tidak jahat. ”Dia itu sosok yang rapuh dengan banyak masalah dan dendam dari masa lalu,” kata Chelsea.

Keira merasa jengkel kepada Fahri lantaran ayahnya terbunuh dalam serangan teroris yang mengatasnamakan Islam. Selama mendalami peran, para pelatih akting mendorong Chelsea untuk bisa membangun emosi yang bisa memicu amarah.

”Pokoknya, vibe karakter saya di film ini benar-benar baru buat saya,” kata Chelsea.

Jika karakter Tatjana ceria dan Chelsea emosional, peran Dewi Sandra adalah sosok yang membawa kesedihan mendalam. ”Sabina adalah korban konflik di Palestina yang hidupnya sarat penderitaan dan akhirnya kabur ke Skotlandia,” kata Dewi.

Untuk membuat Dewi merasa depresi, Guntur punya cara. Dia berkali-kali dengan sengaja membentak Dewi supaya merasa tertekan.

Terutama saat Sabina berada di penjara. ”Aduh, saya pas itu benar-benar merasa tertekan sungguhan. Arahan Mas Guntur itu kayak cambuk banget,” kata Dewi, lantas tertawa.

Peran Sabina menjadi penting menjelang akhir cerita. Penonton akan mendapat twist yang cukup mengejutkan. Supaya bisa mengikuti alur cerita dan nyambung dengan twist, ada baiknya jika menonton Ayat-Ayat Cinta pertama sebelum menyaksikan film yang akan dirilis 21 Desember itu.

Satu hal yang pasti, sekuel tersebut menguras air mata lewat dialog baper dan jalan cerita yang menyentuh. (len/c6/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Melly Goeslow Ubah Beban jadi Motivasi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler