Cerita Bayu Gatra Soal Kericuhan di Laga Tarkam

Rabu, 18 November 2020 – 21:27 WIB
Foto Tangkapan layar YouTube Bayu Gatra

jpnn.com, JEMBER - Pemain PSM Makassar Bayu Gatra mengunggah video YouTube yang menjelaskan kerusuhan laga antarkampung alias tarkam di mana dia menjadi salah satu pemainnya. 

Dia sangat menyayangkan terjadinya kerusuhan dalam pertandingan tersebut.

BACA JUGA: Sangat Meresahkan Warga, Pemuda Berusia 20 Tahun Ini Tak Diberi Ampun, Dooor, Innalillahi

Bayu pun menceritakan kronologi pertandingan yang mempertemukan Predator FC dengan Bedadung FC itu di lapangan Antirogo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Bayu yang tampil di pertandingan itu membela Predator FC menyebut laga sempat dihentikan saat timnya sudah unggul 2-0. Awalnya, laga sempat berhenti karena ada hujan deras.

BACA JUGA: Empat Pembunuh Sadis Abdie Haqim Ditangkap, Nih Penampakannya

Karena terhenti dan permintaan tim Bayu untuk menunda laga ditolak tim lawan, saat laga dilanjutkan semakin membuat tensi meninggi.

Panasnya suasana di lapangan, memancing suporter juga turut emosi.

BACA JUGA: Alasan Bayu Gatra Berlabuh ke PSM Makassar

Akhirya kericuhan terjadi, diawali dengan tingkah laku suporter tim yang kalah masuk ke dalam lapangan untuk memukul pemain yang bertanding.

Kericuhan antarsuporter pun tak terhindarkan.

Bayu dalam video unggahannya berjudul Ini Sepakbola Bukan Silat, menceritakan saat dirinya kecewa dan marah karena situasi memanas.

"Penonton berlari menuju ke tengah lapangan, dan memukul beberapa pemain. Hal ini sangat disayangkan dalam pertandingan sepakbola, merugikan dan dapat mengancam jiwa manusia," kata Bayu.

Pemain yang pernah masuk skuad Timnas Indonesia U-23 itu menjelaskan bahwa dalam sebuah pertandingan, kalah atau menang itu merupakan hal yang biasa. Yang penting tetap harus sportif dan saling menjaga sesama pemain.

BACA JUGA: Abdie Hakim yang Dilaporkan Hilang Itu Ditemukan Tak Bernyawa di Lubuklinggau, Jasadnya Dikubur

"Semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi... Jadilah penonton yang bijak, mendukung BOLEH, fanatisme berlebihan JANGAN," kata Bayu dalam postingannya. (dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler