Cerita Brad Binder soal Kemenangan Gila di MotoGP Austria, Seperti di Atas Es

Senin, 16 Agustus 2021 – 08:54 WIB
Brad Binder. Foto: diambil dari motogpcom

jpnn.com, SPIELBERG - Pembalap KTM Brad Binder membawa timnya menang di kandang sendiri, Red Bull Ring, Spielberg, Minggu (15/8) malam WIB.

Binder, pria dari Afrika Selatan itu memenangi MotoGP Austria dengan cara yang luar biasa. Berani dan nekat.

BACA JUGA: Paling Luar Biasa dalam Sejarah MotoGP! Brad Binder Juara Meski Finis Pelan-Pelan di Austria

Pembalap yang menjalani tahun keduanya di MotoGP itu nekat bertahan dengan ban slick di tiga lap terakhir saat hujan deras turun di Sirkuit Red Bull Ring, di saat lima pebalap terdepan berganti motor seting ban basah.

Binder dari P6 mendadak menjadi pemimpin lomba dan melibas tiga putaran terakhir tanpa grip dan pengereman yang optimal karena trek licin.

BACA JUGA: Hasil MotoGP Austria: Binder Supergila, Bendera Rossi Paling Besar

BACA JUGA: Klasemen MotoGP 2021: Ketiban Sial di Austria, Zarco Turun 2 Anak Tangga

Namun, pertaruhannya berbuah suka cita saat Binder menjadi yang pertama melintasi finis, hampir 13 detik di depan rival terdekatnya.

"Terkadang hidup membantu siapa yang berani dan hari ini (keberanian) membuahkan hasil," kata pembalap berusia 26 tahun itu seperti dikutip Reuters.

Pembalap Ducati Francesco Bagnaia, yang memimpin di hampir sepanjang lomba sebelum berganti motor, mengeklaim runner-up.

Binder mendapat penalti tiga detik karena melanggar limit trek, tetapi margin dua pembalap terdepan cukup lebar sehingga hal itu tak mengubah hasil balapan.

Rookie Spanyol dan pole sitter Jorge Martin, yang membawa Pramac Ducati menang di trek yang sama pekan lalu, finis ketiga di depan sekira 86.000 penonton yang memadati trek Austria hari itu.

Kemenangan Binder hari itu menjadi yang kedua baginya dalam karier sang pembalap di kelas premier setelah kesuksesan di Brno, Republik Ceko satu tahun lalu ketika ia masih rookie.

"Ini sangat menyeramkan. Terutama dua lap terakhir. Saya masih bisa mendorong cukup keras untuk lap pertama (setelah menjadi pemimpin balapan), tetapi segera setelah ban belakang dan depan dingin ini seperti berkendara di atas es," katanya.

"Beberapa tikungan kemudian rem karbon saya dingin jadi saya juga tak bisa mengerem. Saya rasa ada seseorang yang menahan saya hari ini karena beberapa kali saya mengira ini sudah berakhir," imbuhnya.

Binder mengaku dia hampir masuk dari sisi dalam untuk menyalip para pembalap terdepan di tiga lap terakhir ketika ia merasakan mereka akan masuk ke pit.

Segera setelah dia melihat rival-rivalnya berbelok ke jalur pit, Binder segera memutuskan untuk tetap bertahan di trek dan melanjutkan lomba dengan ban kering.

"Saya tahu tiga atau empat lap tersisa dan saya mengatakan 'OK jika saya bisa tetap di depan maka satu-satunya pembalap yang bisa mengalahkan saya adalah mereka yang juga memilih tetap di luar," ujarnya.

Bagnaia menyalip enam pebalap di lap terakhirnya, tetapi kehabisan waktu untuk mengejar Binder.

Sang pembalap Italia mengaku terkesan dengan keberanian rivalnya itu.

"Tentunya Brad melakukan sesuatu yang luar biasa hari ini karena tetap berada di trek dengan ban slick di kondisi ini sangatlah sulit," kata Bagnaia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler