Cerita Bu Mega soal Kandasnya Cita-cita, Tanpa Gelar Sarjana Jadi Kolektor Honoris Causa

Selasa, 07 Januari 2020 – 06:46 WIB
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Prince Park Tower Hotel, Tokyo, Jepang, Senin (6/1). Foto: Ara Antoni/JPNN

jpnn.com - Gelar doktor kehormatan atau honoris causa (Dr HC) untuk Megawati Soekarnoputri segera bertambah lagi. Soka University di Jepang akan menganugerahkan gelar Dr HC bidang kemanusiaan untuk Presiden Kelima RI itu di Tokyo, Rabu (8/1).

Sebelumnya, ketua umum PDI Perjuangan itu telah menerima delapan gelar Dr HC dari berbagai perguruan tinggi ternama di dalam negeri ataupun mancanegara. Walakin, putri Presiden Pertama RI Bung Karno itu tak pernah mengira bahwa dirinya akan berkali-kali memperoleh gelar Dr HC.

BACA JUGA: Gelar Dr HC untuk Bu Megawati Bakal Bertambah Lagi

“Saya sebetulnya ingin menjadi peneliti,” ujar Megawati kepada wartawan di Tokyo, Jepang, Senin (6/1).

Cita-cita menjadi peneliti itu pula yang mendorong Megawati masuk ke Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung pada 1965. Namun, kondisi politik pascaperistiwa 1965 memaksa Megawati meninggalkan bangku kuliah pada 1967.

BACA JUGA: Dipuji Seperti Dewi Saraswati, Megawati Malah Bilang Begini

Meski demikian, Megawati masih ingin mewujudkan keinginannya. Saat kondisi politik membaik, Megawati membawa keinginannya menjadi periset dengan masuk ke Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) pada 1971.

Sayang, lagi-lagi kondisi politik saat itu tak berpihak kepada Megawati. Perempuan kelahiran 23 Januari 1947 itu harus meninggalkan bangku kuliah lagi.

“Sebetulnya inginnya di situ (Fakultas Psikologi UI, red) bisa menjadi peneliti, tetapi rupanya ya lain lagi,” katanya mengenang. “Saya peneliti politik-lah sekarang,” ujarnya sembari tersenyum.

Bung Karno, kata Megawati, pernah berpesan bahwa tempat mencari ilmu pengetahuan bukan hanya sekolah. Pemilik nama lahir Diah Permata Megawati Setiawati Sukarnoputri itu menganggap gelar hanya tanda bahwa seseorang pernah menyelesaikan sekolah di lembaga pendidikan tertentu.

“Sudah, cari ilmu pengetahuan di mana saja,” ucap Megawati menirukan pesan ayahnya.

Dari situlah Megawati belajar secara autodidaktik. Dia lantas memperbanyak membaca dan bertanya. “Saya senang diskusi,” ucapnya.

Megawati memang akhirnya berhasil. Konsistensi dan perjuangannya mengantar ibu dari dua putra dan satu putri itu menjadi Presiden RI 2001-2004.

Pada 2001, Megawati untuk pertama kalinya menerima gelar Dr HC. Adalah Universitas Waseda di Jepang yang pada 29 September 2001 memberikan gelar Dr HC bidang hukum untuk alumnus Perguruan Cikini itu.

Setelah itu, berbagai perguruan tinggi bergiliran memberikan gelar Dr HC untuk Megawati. Antara lain Moscow State Institute of International Relations (2003), Korea Maritime and Ocean University (2015), Universitas Padjadjaran (2016), Universitas Negeri Padang (2017), Mokpo National University (2017), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (2018), serta Fujian Normal University (2018)

Meski demikian Megawati mengaku tidak tahu soal alasan berbagai perguruan tinggi dalam negeri maupun mancanegara memberinya gelar Dr HC. “Saya tidak tahu, kan bukan saya yang mencari,” ucapnya.

Megawati pun hanya bisa mengira-ngira. “Mungkin dengar dari omongan, dari pidato saya,” pungkasnya.

Sementara Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, Megawati memang tak menyelesaikan kuliahnya di Unpad dan UI. Namun, hal itu bukan halangan bagi Megawati untuk menorehkan prestasi.

“Bu Mega tampil menjadi perempuan pertama yang menjadi presiden di Indonesia dan sukses memimpin sebuah partai politik besar. Berbagai prestasinya telah membuktikan kapasitas intelektual dan skill leadership Bu Mega," ujar Basarah yang turut hadir di Tokyo.

Politikus PDIP yang kini menjadi salah satu wakil ketua MPR RI itu menambahkan, Megawati merupakan seorang autodidak yang punya kemampuan menyerap ilmu langsung dari lapangan. "Kemampuan luar biasa Bu Mega itulah yang menjadi salah satu pertimbangan banyaknya perguruan tinggi yang memberikan doktor kehormatan kepada Ibu Mega,” tambah Basarah.

Terpisah, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melalui layanan pesan menyatakan bahwa gelar Dr HC dari berbagai perguruan tinggi untuk Megawati merupakan bentuk pengakuan. "Penganugerahan itu merupakan pengakuan perguruan tinggi dalam dan luar negeri atas kapasitas intelektual dan prestasi membanggakan Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Hasto.(ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler