jpnn.com, JAKARTA - Cerita-cerita horor yang ditayangkan Radio+ di aplikasi RCTI+ benar-benar bikin merinding.
Apalagi, cerita-cerita yang ditayangkan sangat melegenda di tengah masyarakat.
BACA JUGA: Cerita Horor Luna Maya saat Datangi Rumah Mendiang Suzzanna
Misalnya, cerita horor 'Kutukan di Kolong Casablanca', 'Lasmi Penghuni Jeruk Purut', 'Beranak Dalam Kubur', dan 'Payung Merah Jembatan Cibubur'.
Menurut VP Operation Roov Nurul Laili, konten cerita horor di Radio+ sudah tayang sejak akhir Oktober lalu.
BACA JUGA: Ifan Seventeen Cerita Kejadian Horor di Hotel
Radio+ menayangkan konten bertema horor karena banyak diminati masyarakat Indonesia.
"Cerita horor dari Indonesia itu banyak banget dan platform audio entertainment lain belum ada yang fokus khusus mengangkat tentang horor,” ujar Nurul, dalam keterangannya, Jumat (6/11).
BACA JUGA: Ayah Atta Halilintar Akhirnya Berdamai dengan Mantan Istri Â
Nurul mengatakan, Radio+ merilis konten lepas. Misalnya, 'Jailangkung Permainan Terlarang' dan masih banyak judul cerita lainnya.
Radio+ akan membuat banyak konten horor yang dijamin membuat pendengar ketagihan.
Chief Operating Officer Helmi Balfas optimistis konten original cerita suara horor disukai banyak pengguna RCTI+.
"Kami juga mengundang para podcaster yang ingin membuat konten horor dan mengupload konten dalam bentuk podcast,” katanya.
Radio+ sebelumnya sudah memiliki konten original horor. Antara lain, 'Bulu Kuduk'. Cerita ini sudah memasuki epidose ke-2 dan dari 10 episode dan akan bertambah lagi.
Kemudian, cerita berjudul 'Suara Bulu Kuduk'. Bercerita tentang lima anak muda berkekuatan supranatural.
Saat berusia 17 tahun mereka baru memiliki kekuatan supranatural. Misi mereka mencoba menyelamatkan bumi dari makhluk astral yang membuat kekacauan.
Co-Managing Director RCTI+ Valencia Tanoesoedibjo, meyakini pengguna RCTI+ dan pendengar Radio+ menyukai cerita suara horor.
Dibuktikan dengan cerita suara berjudul 'Bulu Kuduk', tercatat banyak diakses dan didengarkan oleh pengguna RCTI+.(gir/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang