Cerita DeadSquad dan Burgerkill Taklukkan Eropa

Sabtu, 15 Desember 2018 – 20:52 WIB
DeadSquad dan Burgerkill di FX Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (14/12). Foto: Dedi Yondra/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Dua band metal kenamaan Indonesia, DeadSquad dan Burgerkill sukses melakoni tur keliling Eropa. Dalam tur konser bertajuk Super Invasion 2018 itu, mereka membawa segudang pengalaman dan cerita menarik untuk publik metal tanah air.

DeadSquad dan Burgerkill menjalani tur di Eropa melalui dua rute yang berbeda. Deadsquad keliling dimulai dari Austria, Jerman, Swiss, Perancis dan Belanda. Sedangkan Burgerkill menyerbu negara-negara seperti Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Ceko, dan Polandia. Namun, keduanya juga sempat bertemu dan beraksi dalam satu panggung saat di Amsterdam, Belanda, 25 Oktober lalu.

BACA JUGA: Ngefan, Jokowi Beli Kaus Terbaru Burgerkill

Banyak cerita yang didalam dua band cadas ini saat menjelajah Benua Biru. Stevi Item, pentolan Deadsquad, mengaku mendapatkan atmosfir yang jauh berbeda saat beraksi di depan komunitas metal Eropa. Apalagi ini merupakan pengalaman pertama DeadSquad menjajal tur ke sana.

"Tour Eropa ini adalah pengalaman terbaik yang kami dapatkan. Kami menjelajah hampir semua daratan Eropa dan berpetualang menggunakan van. Ini adalah hal yang menantang baik secara fisik maupun mental,” kata Stevi Item di FX Senayan, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Tur DeadSquad di Eropa: Keseruan dalam Kedinginan

"Banyak juga tantangannya, selain stamina, kami juga harus bertahan di cuaca cukup dingin. Terus ada juga kejadian misal efek Welby (bass) hilang," lanjutnya.

Stevi Item melihat bahwa scene metal Eropa sangat terbuka dengan musisi metal mancanegara, termasuk Indonesia. Hal yang cukup mengagetkan sekaligus menggembirakan bagi Deadsquad adalah CD dan merchandise yang mereka bawa laku terjual sepanjang konser.

BACA JUGA: DeadSquad Menginvasi Eropa, Ini Jadwal Lengkapnya

"Ada banyak pelajaran yang kami dapat dari industri live music Eropa. Kami bisa bertemu kemudian membangun networking dengan orang-orang baru dan berpengalaman,” tuturnya.

Sama halnya dengan cerita Stevi, Burgerkill juga merasakan kesenangan selama menjalani tur ini. Eben, gitaris Burgerkill mengaku menikmati momen mengeksplorasi musik di depan penggemar metal Eropa. Tidak ada hambatan berarti dalam berinteraksi dengan komunitas dan industri metal di sana.

"Buat kami, ini tur yang paling menyenangkan. Banyak hal seru selama 20 hari di sana dan tidak hanya sekadar manggung. Syuting videoklip dan video dokumenter juga menjadi agenda yang seru. Semuanya kami kerjakan sendiri, serba spontan dan apa adanya,” terang Eben.

Adjie Aditya dari Supermusic mengakui beringasnya musik yang dimainkan oleh Burgerkill dan Deadsquad di Super Invasion 2018 berimbas besar. Tentunya nanti semakin membuka mata publik metal dunia terhadap band-band dari Indonesia.

"Burgerkill dan Deadsquad telah berhasil menunjukan kualitasnya dan mendapat apresiasi yang luar biasa dari publik metal Eropa. Selain banyak pengalaman menarik dari perjalanan mereka," urai Adjie.

Usai tur, DeadSquad dan Burgerkill akan melepas 'After Movie Super Invasion European Tour'. Dokumenter itu bakal menampilkan kilas balik perjalanan keduanya mengguncang panggung metal Eropa. Dikemas dalam video berdurasi 30 menit, Burgerkill dan Deadsquad memperlihatkan aktivitas keduanya baik lewat vlog maupun dokumenter yang menarik. (mg3/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Burgerkill Segera Libas Amerika dan Eropa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler