Cerita Deddy Dhukun saat Terakhir Bersama Dian Pramana

Jumat, 28 Desember 2018 – 15:17 WIB
Dian Pramana Poetra bersama rekan sekaligus sahabatnya Deddy Dukun jelang Back Story Music Concert 2018. Foto: Issak Ramadhan/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Musisi Deddy Dhukun kaget sekaligus sedih harus kehilangan sahabat dan rekan duetnya, Dian Pramana Poetra. Sebab, sebelum Dian Pramana Putra mengembuskan napas terakhir, sempat terbang bersama Deddy Dhukun ke Banyuwangi, Jawa Timur.

"Waktu itu sama saya (Dian) di Banyuwangi, itu terakhir. Tapi, dia di Banyuwangi nggak kuat manggung," ungkap Deddy Dhukun sebelum menghantarkan sahabatnya ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Wakaf Masjid Ibadur Rahman, Kelapa Dua, Ciracas Jakarta Timur, Jumat (28/12).

BACA JUGA: Kondisi Dian Pramana Putra Drop saat Mau Show di Banyuwangi

"Karena di airport cengkareng tuh dia udah lemes kakinya. Dia (Dian) minta kursi roda, ditenteng dua orang ke atas, terus dia enggak sanggup juga terus kita ke dokter. Dokter periksa ambil darahnya, ke emergency," lanjut Deddy.

Kemudian, kata Deddy, mendiang saat itu lemas dan diberikan resep dokter. Setelah meminum obat-obatan dan sebagainya, kondisinya berangsur membaik.

BACA JUGA: Ini Lagu – lagu Dian Pramana Poetra yang Hit Sepanjang Masa

"Terus dikasih obat dan sebagainya Alhamdulillah bisa makan, bisa jalan pelan-pelan, terus malam tiduran lagi. Pagi gelisah terus, sampai besoknya kita show kita pamit, 'Om Dian kita pamit ya, tolong doain'. Saya bilang, 'Om Dian di rumah aja di hotel enggak papa, saya sama tim'," ungkap Deddy menirukan almarhumah.

Kemudian, 3 hari dua malam di Banyuwangi, kondisi Dian Pramana Poetra semakin drop. Rencana berobat alternatif pun diurungkan dan memutuskan untuk merujuknya ke rumah sakit.

BACA JUGA: Kabar Duka, Dian Pramana Putra Meninggal Dunia

"Tanggal 21 kemarin berangkat, 22 show, 23 pulang. Pas pulang naik kursi roda lagi, begitu sampai airport cek dokter lagi berangkat pulang oke. Waktu mau naik ke pesawat itu, dia udah nggak kuat jalan kan. Akhirnya, digendong sama kru bandara, didudukin di kursi. Sampai Jakarta pulang, dua hari kemudian diajak ke rumah sakit sama istrinya, dia nggak mau," papar Deddy.

Selanjutnya, karena kondisi yang semakin lemah, kakaknya akhirnya memboyongnya paksa ke rumah sakit untuk dirawat secara intensif.

"Besoknya kakaknya datang, diajak ke rumah sakit tetep nggak mau diangkat sama kakaknya dibawa ke rumah sakit. Nah kemarin itu baru ketahuan sakitnya," tukas Deddy. (yln/JPC)

 


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler