Cerita di Balik Keindahan Terowongan Sirkuit Mandalika

Sabtu, 26 Maret 2022 – 12:50 WIB
Terowongan Sirkuit Mandalika yang dihiasi grafiti hasil kolaborasi Pertamina dan komunitas grafiti, Gardu House. Foto: Dok. Gardu House

jpnn.com, LOMBOK - Kawasan Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat masih jadi perbincangan meski MotoGP Indonesia telah selesai digelar.

Sejumlah lokasi di Sirkuit Mandalika terus dibahas netizen di media sosial, salah satunya yakni area North Tunnel dan South Tunnel yang menjadi penghubung ke arena balap.

BACA JUGA: Bukan Hanya Aleix Espargaro, Poppy Sovia Juga Memuji Jaringan Internet XL di Mandalika

Area tersebut terlihat artistik lewat sentuhan tangan-tangan kreatif anak bangsa.

Terowongan seluas 1.935,1 meter persegi itu tampak indah lantaran visual art berwarna warni.

BACA JUGA: Bamsoet: Pembangunan Sirkuit Bintan Terinspirasi Keberhasilan MotoGP Mandalika

Gambar yang ada di sana ternyata merupakan kolaborasi Pertamina dengan komunitas grafiti terbesar di Asia yaitu Gardu House.

"Hadirnya Art Tunnel ini diharapkan dapat memberikan excitement bagi pengunjung sirkuit dan sebagai bentuk dukungan dan kolaborasi dengan artis-artis, baik lokal NTB maupun dari kota-kota lainnya di Indonesia," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman.

BACA JUGA: Joan Mir Bercerita Soal Keangkeran Sirkuit Mandalika, Ngeri

Proses kreatif North Tunnel dan South Tunnel melibatkan 50 seniman visual dari berbagai kota di Indonesia.

Keseluruhan mural tersebut dikerjakan sepanjang 14 hari.

North Tunnel yang menjadi jalur penonton di tribune VIP diarsiteki oleh seniman grafiti terkenal asal Jakarta, Darbotz dan Stereoflow.

Karya kolaborasi mereka di terowongan tersebut diberi judul The Harder The Battle, The Sweeter The Victory.

"Penggarapan yang cukup megah, karena enggak hanya sisi kanan dan kiri saja, tetapi juga sisi langit-langitnya. Senang rasanya bisa memberikan bentuk visual yang dinamis," ucap salah satu seniman, Adi Dharma.

South Tunnel yang memiliki luas 731,2 meter persegi dan menjadi jalur penonton digambar oleh local hero asal Mataram Lombok, Nusa Tenggara Barat, Paerstud.

Dibantu 20 orang visual artist dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Barat, dia membentang konsep berjudul Energizing Mandalika For A Brighter Indonesia.

Objek utama dari visual art yang digambarkan Paerstud dan kawan-kawan yakni Burung Garuda.

Selanjutnya, dua objek entitas kultural masyarakat Lombok yakni Terune (laki-laki) yang memainkan gendang Beleq dan Dedare (perempuan) yang menyuguhkan kocor tembikar berisi air bersih.

"Mural Mandalika Art Tunnel ini sukses dikerjakan melalui praktik kerja kolaboratif, yang mengingatkan saya pada budaya gotong royong atau besiru (bahasa Sasak)," jelas Altha Rivan, Founder dari Paerstud. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler