Cerita di Balik Pembentukan STIPAN, Ternyata Ada Peran Megawati

Kamis, 10 Oktober 2024 – 00:01 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIPAN), Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (9/10). Foto: Dok. DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memenuhi undangan untuk hadir ke Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIPAN) di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (9/10).

Dia datang didampingi oleh Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat untuk menjadi pembicara acara bertajuk Wawasan Kebangsaan.

BACA JUGA: PDIP Tetap Kritis Terlepas Posisi Politik ke Pemerintahan Prabowo

Rektor STIPAN Soni Sumarsono, Direktur Program Pascasarjana STIPAN Rajanner Simarmata, Kaprodi Program Pascasarjana STIPAN Marisa Permatasari menjadi figur yang menyambut kehadiran Hasto.

Ratusan mahasiswa dari STIPAN juga ikut menyambut dengan menyajikan tarian asal Papua.

BACA JUGA: Cerita Perjuangan Bung Karno, Hasto Ingatkan Mahasiswa STIPAN Berani Perjuangkan Ide

Hasto bersama rombongan kemudian memasuki ruangan acara. Kegiatan dimulai dengan memutar Indonesia Raya secara tiga stanza.

Soni selanjutnya menyampaikan sambutan pembuka dengan menyinggung soal banyaknya mahasiswa STIPAN dari Papua.

Eks Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri itu mengatakan keinginan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri untuk memajukan SDM di Papua yang menjadi dasar banyaknya mahasiswa STIPAN asal Bumi Cenderawasih.

Awalnya, Soni menyebut Papua menjadi daerah dengan persoalan SDM karena anak-anak dari pulau di Timur Indonesia itu sulit bersekolah sampai jenjang tertinggi.

Namun, anak-anak dari Bumi Cenderawasih punya keinginan mengenyam pendidikan sampai jenjang universitas.

Soni bahkan mengungkapkan keinginan anak-anak Papua mendaftar masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tidak bisa tertampung, beberapa gagal masuk karena alasan alokasi.

"Saya jelaskan rahasianya. Papua itu problem utama SDM. Banyak kunci penyelesaian itu SDM. SDM itu memang di bawah, tetapi mereka (anak-anak dari Papua, red) punya keinginan sekolah yang baik," kata eks Plt Gubernur DKI Jakarta itu.

Soni menambahkan, Megawati pada 2003 juga punya keresahan melihat anak-anak di Papua sulit mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi.

"Seorang ibu yang namanya Ibu Megawati Soekarnoputri, pada 2003 itu merasa iba, di mana ini anak Papua terlantar pendidikannya," lanjutnya

Sejumlah akademisi dan birokrat kemudian mendatangi Megawati, lalu terbentuklah STIPAN agar anak-anak di Papua bisa bersekolah sampai perguruan tinggi.

"Sama Ibu (Megawati, red) didorong, tampung semua anak Papua untuk bersekolah, lalu berdirilah STIPAN ini," bebernya.

Menurut Soni, kehadiran Hasto di STIPAN pada kali ini merupakan silaturahmi karena Megawati menjadi inisiator dan pembina pembentukan kampus yang berdiri pada 2003 itu.

Soni berharap kedatangan Hasto bisa menjaga semangat pembentukan STIPAN, yaitu demi menguatkan SDM di Papua.

"Oleh karena itulah, tema hari ini temanya wawasan kebangsaan dalam rangka menjabarkan visi dan misi STIP-AN," tutupnya. (ast/jpnn)


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler