Cerita Duka Keluarga Widya Korban Sriwijaya Air, Tahu Kabar Kecelakaan Pesawat dari Sosial Media

Selasa, 12 Januari 2021 – 15:03 WIB
Meizar, adik sepupu dari Panca Widya Nur Santi, salah seorang penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Posko Antemortem, RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1). Foto: Dean Pahrevi/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Duka mendalam dirasakan keluarga dari wanita bernama Panca Widya Nur Santi, salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1) lalu.

Sebelum peristiwa nahas tersebut, Widya baru saja bersama keluarganya mengunjungi rumah orang tuanya di Tegal, Jateng pada 22 Desember 2020. Hal itu sampaikan adik sepupu dari Widya, Meizar.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Cerita Saksi Jatuhnya SJ 182, Munarman FPI Bersedih, Begini Kondisi Rizieq di Tahanan

Widya yang merupakan guru SMK di Pontianak pun bersama keluarganya merencanakan pulang ke Pontianak pada Sabtu (9/1) via penerbangan Sriwijaya Air 182.

"Tadinya berangkat satu keluarga tetapi anak-anaknya tidak mau ikut jadi berangkat (sendiri)," kata Meizar di Posko Antemortem RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1).

BACA JUGA: SAR TNI AL Ungkap Kesulitan Mencari Kotak Hitam Sriwijaya Air

Meizar mengatakan bahwa Widya saat di Bandara Soekarno Hatta masih berkomunikasi dengan suaminya. 

Tidak ada firasat buruk yang dirasakan pihak keluarga sesaat berkomunikasi dengan Widya, semua tampak normal.

BACA JUGA: Simak! Update dari Basarnas Terkait Temuan Potongan Jenazah dan Bagian Pesawat Sriwijaya Air

"Jadi pas di bandara jam 14.50 masih kontak-kontakan dengan suaminya iya bilangnya sama suaminya ada delay 30 menit sama cuaca hujan," ujar Meizar.

Kabar buruk itu pun tiba. Melalui media sosial, pihak keluarga Widya mengetahui bahwa pesawat yang ditumpangi ibu dengan empat anak itu hilang kontak.

Rasa syok, sedih campur aduk. Pihak keluarga tidak menyangka bahwa ibu yang menjadi panutan anak-anaknya itu kini tidak diketahui kabar dan keberadaannya.

Meizar berharap ada peran dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menyembuhkan trauma yang dirasakan oleh keempat anak Widya.

"(Kami) menemani anak-anaknya di sana, jadi trauma healing itu masih di dalam lingkungan keluarga saja," ujar Meizar.

"Kalau untuk jujur saya kurang tahu apakah di sana ada lembaga KPAI karena sebenarnya ini juga ada peran KPAI untuk trauma healing anak-anak, karena ibunya ini anak-anaknya masih kecil-kecil," sambung Meizar.

Pihak keluarga berharap agar jenazah Widya bisa segera ditemukan dan bisa dimakamkan di Pontianak.

"Kami berharap ini yang terakhir ya jangan terjadi lagi," tutup Meizar. (cr1/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler