jpnn.com, BANDUNG - Pesilat peraih emas Asian Games 2018, Hanifan Yudani Kusumah disambut hangat pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat di Kota Bandung, Senin (3/9) kemarin.
Hanifan begitu semringah ketika tiba usai diarak menggunakan mobil polisi. Menurut pesilat yang mampu merangkul dua tokoh Jokowi dan Prabowo Subianto ini, emas Asian Games 2018 adalah motivasi untuk meraih mimpi di ajang berikutnya.
BACA JUGA: Prabowo Sindir Rezim Jokowi Jauh dari Cita Pendiri Bangsa
"Selalu bersyukur dan berterima kasih pada Pemda, IPSI Jabar atas apresiasinya. Semoga ini menjadikan motivasi ke depannya bagi saya dan pengurus untuk lebih greget lagi bisa berprestasi," kata Hanif di GOR Padjadjaran, Bandung, Senin (3/9).
Mendapat medali emas, kata dia, tentu membutuhkan proses yang panjang, tidak instan. Berawal berprestasi dari POPNAS, PON, setelah itu mengikuti seleksi pelatnas untuk World Champion dan SEA Games.
BACA JUGA: Momen Emas Hanifan dan Social Media Trap
"Beres SEA Games seleksi lagi untuk Asian Games. Jadi prosesnya enggak instan dan enggak mudah yang dibayangkan. Juara saja harus tetep seleksi. Jadi lebih kerja keras lagi, lebih serius dalam berkarir di pencak silat lagi," paparnya.
Disinggung terkait aksi memeluk dua tokoh Indonesia yang akan maju dalam Pilpres 2019, Hanif mengaku sebagai spontanitas. Namun tetap ada tujuan yani mempersatukan bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Khawatir Jokowi Tumbang seperti Bung Karno
"Saya spontan, saya bangga bisa dilihat oleh Bapak Jokowi dan bapak pesilat dunia, Prabowo," tandasnya.
Dalam penyambutan Hanif, para anggota atau pengurus IPSI sangat antusias dan memeluk erat Hanif. Apresiasi dan pujian pun tersampaikan dari semua pihak untuk peraih medali emas cabor Pencak Silat Asian Games 2018. (ce1/ona/jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terima Kasih Hanifan, Engkau Bukan Sekadar Juara
Redaktur : Tim Redaksi