Cerita Istri Eri Cahyadi saat Berkunjung ke Kampung Masa Kecil Suaminya

Minggu, 25 Oktober 2020 – 17:52 WIB
Rini Indriyani memberikan sambutan di depan para bu nyai, anggota majelis taklim, dan warga Kawatan. Foto: source for JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendapat doa dan dukungan penuh dari warga kampung Kawatan VI, Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Surabaya, Sabtu (24/10).

Eri tumbuh besar di kampung tersebut. Warga menggelar acara doa bersama untuk kemenangan Eri Cahyadi.

BACA JUGA: Bu Nyai Sebut Eri Cahyadi Paham Ilmu Agama, Mumpuni dan Berpengalaman

Mereka memanjatkan doa agar Eri menjadi pemimpin amanah seperti Tri Rismaharini selama ini.

“Tidak mudah bagi Mas Eri untuk menerima permintaan Bu Risma agar mau meneruskan perjuangan beliau. Menjadi pemimpin yang amanah sangat sulit. Hingga saat Mas Eri akhirnya mau pun, saya berucap innalillahi wa inna ilaihi rajiun karena semua ini kami kembalikan kepada kehendak Yang Maha Kuasa,” kata Rini Indriyani, istri Eri Cahyadi, saat memberikan sambutan di depan para bu nyai, anggota majelis taklim, dan warga Kawatan.

BACA JUGA: Mengucap Basmalah, Bu Nyai Surabaya Dukung Eri Cahyadi jadi Wali Kota

Rini mengatakan, Eri punya komitmen untuk membangun generasi arek Suroboyo yang intelektual sekaligus memiliki pandangan ahlus sunnah wal jamaah.

Karena Kota Surabaya dibangun di atas landasan nasionalisme dan hubbul wathon minal iman atau cinta negara sebagian dari iman.

BACA JUGA: Materi Tentang Bung Karno di Sekolah PDIP Ingatkan Eri Cahyadi Kepada Bu Risma

“Karena itu, tak hanya beasiswa untuk perguruan tinggi dan sekolah-sekolah profesi, tetapi juga beasiswa mondok ke ponpes-ponpes,” katanya.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah bu nyai dari kampung Kawatan.

Salah satunya Bu Nyai Orens yang ikut memberikan sambutan. Mereka kompak menyatakan dukungan kepada Eri Cahyadi.

Apalagi, bekas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu adalah arek Kawatan asli.

Desas-desus miring yang menyatakan bahwa Eri bukan warga Kawatan, kompak dibantah warga.

Salah satu perwakilan warga sekaligus tokoh masyarakat Kawatan Afifah Aini menegaskan, Eri memang pernah tinggal di Kawatan.

Segala isu miring tentang Eri adalah upaya menjatuhkannya.

"Isu-isu yang beredar tentang Mas Eri itu salah besar. Beliau asli orang Kawatan, rumah beliau dulu di Kawatan Gg. VIII. Walaupun beliau sudah tidak tinggal di Kawatan, toh beliau tidak pernah lupa sama sama sekali warga Kawatan. Selalu turut hadir ketika Ibu beliau, keluarga beliau, menggelar hajat,” katanya.

“Jadi, warga Kawatan sangat mendukung Mas Eri. Kampung Kawatan merasa sangat senang dan bangga, apalagi ada anak kampungnya yang nantinya jadi wali kota," ujar Afifah.

Senada dengan Afifah, keponakan KH. Fattah Yasin yang merupakan tokoh penghubung ulama di era Bung Karno tahun 1948, Muh. Qoiri menyatakan bahwa Eri Cahyadi adalah satu dari sekian banyak warga Kawatan yang punya kontribusi bagi negeri.

"Banyak warga Kawatan yang jadi orang sukses. Salah satunya pakde saya, KH. Fattah Yasin yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial di era Bung Karno. Meskipun kampung Kawatan ini dipandang sebelah mata, tetapi dari sinilah banyak orang sukses lahir. Banyak orang yang hijrah dari Kawatan, tetapi kemudian kembali lagi ke Kawatan. Sama seperti Pak Eri, selamanya tetap orang Kawatan asli," ujar Muh. Qoiri. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler