Cerita Korban Jatuhnya Crane: Tahu-tahu Kaki Kiri Saya Sudah Patah

Minggu, 13 September 2015 – 05:55 WIB
Foto: Ist

jpnn.com - JAMAAH yang selesai melaksanakan salat Ashar dan menunggu salat Maghrib itu pun berhamburan. Mereka banyak yang tak sempat menyelamatkan diri karena jatuhnya crane yang menghantam lantai 3 bagian atas Masjidil Haram Jumat (11/9) sore waktu setempat itu begitu tiba-tiba. Hanya teriakan Allahu Akbar, Laillaha ilallah yang terdengar.  

”Dekat dengan Maqam Ibrahim,” ujar korban, Murodi Yahya Kasani, 55, dari embarkasi Surabaya, salah satu korban crane ambruk.

BACA JUGA: Crane Terjungkal, Bukan Jatuh, Ini Kronologisnya

Murodi mengatakan dia sedang bersiap-siap salat magrib di bagian pinggir area maktab. Kala itu, Masjidil Haram diguyur hujan dan angin kencang. Dia sempat melihat menara crane itu akan terjatuh ke area tawaf.

Ketika crane itu roboh, sebagian bangunan juga terjatuh. Ada reruntuhan batu yang menimpa kakinya. ”Tahu-tahu kaki sebelah kiri saya kawir-kawir sudah patah. Saya sadar tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Saya teriak tolong-tolong, tapi semua sudah panik,” kata saat dikunjungi Amirul Hajj Lukman Hakim Syaifuddin, di RS.

BACA JUGA: Kami Melihat Jamaah Tewas di Depan Kita, Allahu Akbar....

Murodi mengalami patah kaki di betis sebelah kiri. Pria asal Magetan itu mengaku sama sekali tak menyangka bakal ikut menjadi korban dalam tragedi Masjidil Haram.

"Kejadian saya sebenarnya tahu. Tower mau jatuh itu tahu. Saya sempat mikir kalau orang kejatuhan itu bagaimana. Saat itu saya jauh. Tiba tiba jatuh duarr.... ambruk semuanya. Saya nggak tahu kaki saya kena kepingan bangunan. Cuma kaki saja,”  tuturnya.

BACA JUGA: Korban Tewas Jamaah dari Indonesia jadi 6 Orang?

Sang istri Murderati, yang dengan setia menemani suaminya itu mengaku tidak tahu suaminya menjadi korban. Sebab saat itu dirinya terpisah karena tempat salat dibedakan berdasarkan jenis kelamin.

Para korban luka dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) RS An Noor, Makkah. Ruangan yang berukuran sekitar 25 x 15 meter itu sesak dipenuhi paramadis dan pasien korban tragedi ambruknya crane di Masjidilharam.

Para jamaah yang tidak berkepentingan dilarang masuk RS. Mereka hanya bergerombol di luar menunggu korban yang sedang dirawat. (JPG)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah Minta Saudi Memperbarui Teknologi Cuaca


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler