Cerita Luis Milla Soal Sepak Bola di Spanyol

Jumat, 31 Maret 2017 – 23:12 WIB
Luis Milla (tengah). Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Apa yang menjadikan Spanyol memiliki prestasi bagus dan regenerasi yang bagus dalam dunia sepak bola? Menurut pelatih Timnas U-22 asal Spanyol, Luis Milla, membangun filosofi dan kurikulum sepak bola yang bagus.

Dia menyebutkan setiap klub di Spanyol memiliki kurikulum di setiap sekolah sepak bola sampai level akademinya. Dia melihat itu saat menempatkan anaknya mengikuti sekolah sepak bola ketika dirinya memperkuat Valencia.

BACA JUGA: Milla Cari Dukungan Media, Minta Masyarakat Sabar

"Di Spanyol setiap umur ada kurikulum sekolah (sepak bola) yang berbeda," katanya.

Pembinaan sudah terbangun mulai umur 5 tahun. Pengelompokan dan materinya, juga bervariasi. Untuk 5-12 tahun hanya main dan bersenang-senang dengan bola. ”Kreativitas anak dilihat dia punya talenta apa tidak," ucapnya.

BACA JUGA: Tanpa Febri dan Zola, Persib Cari Satu Pemain Lagi

Kemudian, memasuki usia 11-13 tahun, taktik mulai diterapkan. Tapi, hanya kepada pemain yang sebelumnya sudah dicatat talentanya.

"Dikombinasikan talent yang ada dengan taktik," terangnya.

BACA JUGA: Persiapan Uji Coba, Timnas U-22 Kembali Latihan 1 April

Kemudian, fase pembinaan pemain di posisi tertinggi untuk mengarah kepada pemain profesional adalah saat mereka berusia 15-17 tahun. Selain taktik, filosofi menyerang dan bertahan juga diterapkan.

"Setelah fase ini, mereka bisa menjadi pemain profesional main fisik, taktik, pemain sudah siap," tandasnya.

Namun, yang membedakan hasilnya nanti, adalah bagaimana mental pemain diasah oleh masing-masing akademi untuk menjadi lebih baik.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persija Bakal Lawan Timnas U-22


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler