Cerita Menteri Yasonna di Ultah Emas Pernikahan Pak Sabam

Selasa, 26 Maret 2019 – 15:25 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo (paling kanan) bersama Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly (tengah) pada acara perayaan ultah emas pernikahan Sabam Sirait di Jakarta, Senin (25/3) malam. Foto: dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior Sabam Sirait merayakan ulang tahun emas perkawinannya dengan Sondang Sidabutar di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (25/3) malam. Acara yang penuh dengan kebahagiaan itu juga disemarakkan dengan peluncuran buku berjudul Sabam Sirait Berpolitik Selama 7 Presiden.

Sejumlah tokoh hadir pada perayaan ultah ke-50 pernikahan Sabam - Sondang. Di antaranya Ketua DPR Bambang Soesatyo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, anggota DPR Hendrawan Supratikno, anggota Wantimpres Sri Adiningsih, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi dan Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono.

BACA JUGA: Bamsoet: TPP Desa Harus Mampu Percepat Pembangunan Desa

Yasonna dalam kata sambutan menceritakan pengalaman pribadinya ketika pertama kali mengenal Sabam. Suatu waktu, Yasonna yang masih sebagai mahasiswa di Medan menghadiri kampanye PDI.

Ada Sabam dalam kampanye itu. Selanjutnya, Yasonna mengenal sabam melalui sahabatnya yang bernama Fabian Lumban Gaol. Baca juga: Pak Sabam Mantu, Tamunya Presiden Jokowi Hingga Penyanyi

BACA JUGA: Survei: PDIP dan Gerindra Kukuh di Atas, PKB Salip Demokrat

Dari perkenalan itulah akhirnya Yasonna menerima banyak ilmu dan pengetahuan tentang politik dari Sabam. “Saya harus jujur mengatakan bahwa karena senior saya ini (Bang Sabam) untuk masuk ke politik. Latar belakang saya sebenarnya adalah dosen, kemudian masuk ke dunia politik yang membuat saya sama seperti Bang Sabam,” kata Yasonna.

Menurut Yasonna, kepakaran Sabam melebihi doktor politik yang ada saat ini. Bahkan, sudah ada beberapa perguruan tinggi yang hendak memberikan gelar doktor kehormatan (Dr HC) kepada Sabam.

BACA JUGA: Mimpi Warga Jakarta Diwujudkan, PDIP: Jokowi Kian Mantap 2 Periode

Hanya saja, deklarator PDI itu menolaknya. Menurut Yasonna, sosok Sabam selalu mengingatkannya akan politik yang beretika.

“Politik itu suci. Itu yang disampaikan oleh beliau (Sabam).  Seorang penulis mengatakan, tidak ada yang salah dalam politik namun yang salah adalah orang yang berpolitik. Dan Sabam ini mengajarkan kita tentang etika berpolitik,” tuturnya.

Karena itu Yasonna sebagai politikus akan selalu mengenang dua orang yang sangat berjasa bagi karier politiknya. Yakni Sabam dan Fabian.

Baca juga: Pesan Pak Sabam: Jangan Golput, Banggalah Jadi Orang Indonesia

Sebab, Sabam dan Fabian pula yang menelepon fungsionaris DPP PDI Perjuangan M Taufiq Kiemas agar memasukkan nama Yasonna sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR jelang Pemilu 2004. Hingga akhirnya Yasonna terpilih menjadi legislator dari PDIP.

“Ini tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya,” ucapnya. “Sekali lagi, terima kasih Abang, Kakak (Sondang Sidabutar, red). Abang adalah bagian dari guru dalam kehidupan saya sampai saat ini,” kata Yasonna.

Menurut Yasonna, pada pekan lalu dirinya makan siang bareng Sabam. Peraih gelar doktor ilmu hukum dari North Carolina University itu mengatakan, Sabam masih ingin mengabdi dengan menjadi senator di Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

“Supaya sehat Abang ini (Sabam), memang harus tetap berpolitik,” ucap Yasonna menceritakan tokoh yang kini berusia 83 tahun itu.(jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MURI Minta Maaf Tak Bisa Akui Turnamen Catur Piala Ketua DPR jadi Rekor Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler