jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) Dedek Prayudi menceritakan figur Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Surya Tjandra. Dedek mengungkapkan bahwa kader PSI yang kini juga memimpin Badan Pertanahan Nasional (BPN) itu terlahir dari keluarga kurang mampu.
“Bapaknya kalau tidak salah tukang potong ayam di Pasar Mester, Jatinegara. Jadi hidupnya sangat keras,” kata Dedek dalam diskusi Kabinet Bikin Kaget di Jakarta, Sabtu (26/10).
BACA JUGA: PSI Siap Pasang Badan untuk Jokowi
Dedek menjelaskan, Surya setelah tamat dari SMA Negeri 68, Jakarta Pusat, melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI). Moncer di bangku kuliah mengantar Surya mengantongi beasiswa S2 di luar negeri.
“Alhamdulillah dapat beasiswa S2 di University of Warwcik, Inggris,” ujar Dedek menceritakan sohibnya yang akrab disapa dengan panggilan Bro Surya itu.
BACA JUGA: Pengakuan Wamenhan Trenggono soal Perintah Pertama dari Prabowo
Tidak hanya itu, Surya juga mendapatkan beasiswa S3 di Leiden University, Belanda yang dikenal memiliki fakultas hukum terbaik di dunia.
Dengan bekal ilmu hukum, Surya pernah mencoba menjadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2015. Basuki Tjahaja Purnama saat mejadi gubernur DKI juga mendukung ikhtiar Surya menjadi calon pimpinan KPK.
BACA JUGA: Please, Jangan Ragukan Kemampuan Wakil Menteri Asal Papua Ini
“Saat jadi capim KPK bahkan beliau di-endorse (didukung), mendapat dukungan langsung dari gubernur DKI saat itu Basuki Tjahaja Purnama yang mengkatakan ini (Surya) orang gila, orang ini jujur, orang ini berintegritas,” katanya.
Dedek menambahkan, Surya juga aktif di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) serta mengajar di Universitas Atma Jaya. Selain itu, nama Surya tercatat sebagai anggota dewan redaksi buku hukum agraria dan masyarakat Indonesia.
Dalam kesempatan itu Dedek juga meluruskan polemik foto Surya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang jadi gunjungan warganet. Dalam foto itu Surya membiarkan kemeja putihnya ada di luar celana.
“Netizen Indonesia tajam sekali, kepo. Sempat ditanya pak itu kok bajunya keluar, tidak sopan,” kata Dedek.
Menurut Dedek, ada hal yang menyebabkan Surya tak memasukkan kemejanya ke dalam celana. Surya merupakan tunadaksa karena saat kecil menderita polio sehingga cara berjalannya berbeda dari orang kebanyakan.
“Jadi beliau tidak nyaman kalau ujung bajunya dimasukkan. Kalau dipaksakan dimasukkan, malah tambah tidak rapi karena sebagian keluar, sebagian masuk. Jadi, dikeluarkan semua,” ujar Dedek.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy