jpnn.com - Dalam persidangan lanjutan dugaan korupsi timah dengan terdakwa Harvey Moeis, menghadirkan saksi yang pernah ditolong oleh terdakwa.
Saksi tersebut adalah Ayah dari Joel, Geri Tosnanduhi yang pada 2019 istrinya hamil dengan kondisi preklemisia (hamil dengan kondisi tekanan darah tinggi).
BACA JUGA: Kejagung Tangkap Hendry Lie Tersangka Korupsi Timah, Begini Perannya
Geri menyebutkan bahwa nyawa istri dan anaknya pernah ditolong oleh Harvey.
"Pada usia (kandungan) 6 bulan, istri saya air ketubannya sudah pecah. Jadi, pada saat itu air ketubannya pecah, sudah sangat emergency dan harus dilakukan operasi," ucap Geri di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), Kamis (28/11).
BACA JUGA: Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Kuburannya Akan Digali untuk Ekshumasi
Pada saat itu, Geri menceritakan istrinya dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) harus dirujuk ke RS Pondok Indah untuk melakukan operasi.
Saat mengurus administrasi, Geri sempat down karena melihat biaya yang mencapai 2 digit per harinya dan memerlukan perawatan khusus setelah melahirkan.
BACA JUGA: AKBP Kuswara Minta Bantuan Polda setelah Puncak Jaya Sempat Membara
"Beberapa jam kemudian puji Tuhan anak saya lahir dengan selamat, istri saya juga selamat, tetapi setelah itu dia harus masuk ke ruang ICU," kata dia.
Dokter lalu menyuruh istri dan anaknya untuk bisa dirawat di ruang ICU RSCM. Namun, Geri hanya bisa terdiam karena bingung bagaimana membayarnya.
"Dan kami hanya diberikan waktu 3 hari kalau tidak salah harus kembali ke rumah sakit RSCM, karena kami tidak punya cukup biaya. Pada saat itu saya sudah sedih, saya berdoa," tuturnya.
Pada saat berdoa, Geri didatangi oleh seseorang dan menanyakan kondisi anaknya. Geri pun menjelaskan bahwa anaknya harus dibawa ke RSCM, tetapi tidak punya biaya.
"Pada saat itu bapak tersebut tidak memikir panjang, lebar dan dia langsung bilang, Pak kamu jangan khawatir, kamu jangan nangis nanti semua biaya pengobatan anak kamu saya tanggung. Di situ saya nangis, saya sedih," ucap Geri.
Geri menuturkan pada saat yang bersamaan anak dari Harvey sendiri divonis oleh dokter bisa cacat. Namun, Harvey masih sempat memikirkan kondisi orang lain.
"Dia masih memikirkan orang lain, di situ saya sangat bersyukur Tuhan. Kalau bukan karena Pak Harvey mungkin anak saya sudah meninggal begitu," jelasnya.
Tidak sampai disitu, Harvey juga membantu istrinya yang mengalami Preklamsia dengan memberikan susu yang khusus.
“Saya rasa sangat bersyukur. Tuhan menggerakkan hati Pak Harvey untuk menolong kami pada saat itu, kalau bukan karena Pak Harvey mungkin anak kami sudah meninggal," tambah Geri. (mcr4/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi