Cerita Sutradara Kado 'Kerasukan' di Venice Film Festival

Minggu, 23 September 2018 – 06:52 WIB
Film Kado dengan sutradara Aditya Ahmad. Foto: Twitter

jpnn.com - Film Kado mengantarkan Aditya Ahmad meraih sukses di Venice International Film Festival (VIFF) 2018 sebagai film pendek terbaik. Bonusnya, pemuda asal Makassar itu bisa ngobrol dengan sineas kenamaan dunia saat closing ceremony. Mulai Guillermo del Toro, Taika Waititi, hingga Alfonso Cuaron.

Adit –sapaannya– tidak akan lupa hari itu. Hari di mana dia berada satu ruangan dengan nama-nama besar yang selama ini karyanya dia kagumi. Seperti mimpi. Beruntung, Adit tidak starstruck atau gugup.

BACA JUGA: Film Pendek Indonesia Berjaya di Venesia

”Saya kayak ’kerasukan’, tiba-tiba memberanikan diri ajak ngobrol Del Toro,” kata Adit saat dijumpai di Jakarta Senin malam (17/9), mengenang pertemuannya dengan peraih best director Academy Award 2018 lewat The Shape of Water itu.

Alumnus Institut Kesenian Makassar tersebut mengungkapkan kepada Del Toro bahwa dirinya terinspirasi Pan’s Labyrinth, salah satu karya terbaik sutradara 53 tahun itu. ”Saya share juga kalau saya pengin bikin film panjang yang kira-kira pendekatannya seperti itu,” beber Adit.

BACA JUGA: Kado, Film Indonesia Berjaya di Venice Film Festival 2018

Sambutan sineas asal Meksiko tersebut sangat baik. ”Dia bilang, ’Oh bagus, share idenya ke saya’,” Adit menirukan ucapan Del Toro. Bukan hanya itu, Del Toro juga mengaku ingin menonton Kado.

Lagi-lagi tidak melepas peluang, Adit lantas menjawab, dia bisa mengirimkannya ke e-mail Del Toro. ”Oke, ini e-mail saya, tapi tolong jangan kasih tahu siapa-siapa,” tutur pria yang bergabung dengan Miles Films mulai jadi asisten sutradara untuk Riri Riza, menyutradarai klip behind the scene film, hingga menjadi director of photography itu.

BACA JUGA: Kado Masuk Venice International Film Festival 2018

Keberuntungan Adit tidak berhenti sampai di situ. Dia mendapatkan kontak e-mail Alfonso Cuaron, best director Academy Award 2014 lewat Gravity. ”Saya kirim juga ke Cuaron. Alhamdulillah, e-mail saya dibalas,” ucapnya, sambil tak henti tersenyum.

Pengalaman berinteraksi dan sharing ide dengan sutradara kenamaan Hollywood menjadi momen berharga buat pria 29 tahun itu. ”Mereka sangat humble dan menghargai. Di VIFF, semua peserta dari section apa pun, negara mana saja, berada di satu ruangan,” papar Adit yang sebelumnya membuat film pendek Sepatu Baru (2013).

Dari VIFF, Kado atau dalam bahasa Inggris berjudul A Gift melaju ke beberapa festival berikutnya. Kemarin (21/9) Adit berangkat ke Vladivostok, Rusia, untuk mengikuti kompetisi Pacific Meridian International Film Festival. Film Kado akan diputar di sana pada 24 September.

Awal Oktober, rencananya Kado ditampilkan di Busan International Film Festival, sekaligus menjadi premiere untuk Asia.

Sejatinya film Kado terlahir setelah Adit mengalami momen galau. Seperti yang disampaikan Mira Lesmana, produser Miles Films. ”Adit ini multitalenta, karyanya bagus, tapi dia selalu mempertanyakan,” papar Mira.

Contohnya saat Adit mengatakan, ”Jangan-jangan saya nggak ditakdirkan di dunia film. Saya mau berlayar aja,” ujarnya. Mira langsung merespons. ”Enggak Dit, coba bikin satu film lagi untuk menjawab pertanyaanmu itu,” sahut Mira. Hasilnya, lahirlah Kado. (nor/c17/nda)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler