Cetuskan Monumen Gus Dur demi Hormati Warga Tionghoa

Minggu, 24 Februari 2013 – 07:07 WIB
PONTIANAK - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), akan terus mengawal semangat pluralisme yang diperjuangkan Gus Dur. Karenanya partai yang kini dipimpin Muhaimin Iskandar itu berupaya mewujudkan dibangunnya Monumen Gus Dur sebagai tonggak dan pengingat tentang semangat pluralisme yang selalu disuarakan Presiden RI ketiga itu.

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, menyatakan, Menurutnya, Gus Dur tercatat sebagai tokoh yang secara konsisten memerjuangkan kebudayaan Tionghoa agar bisa diterima secara terbuka di tanah air. "Gus Dur tampil sebagai pendobrak bagi kelompok minoritas. NU dan Tionghoa memiliki hubungan batin yang kuat dengan Gus Dur," ujar Muhaimin saat menghadiri Festival Cap Go Meh di Singkawang, Sabtu (23/02) malam.

Ketua umum partai yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu membeberkan, Gus Dur saat menjadi Presiden RI mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2000 guna membatalkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 yang membatasi kepercayaan maupun adat istiadat Tionghoa. Inpres 14 Tahun 1967 yang diberlakukan sejak awal-awal Orde Baru,  kata Muhaimin, telah mengekang warga Tionghoa selama puluhan tahun, hingga Imlek dan Cap Gomeh pun tak bisa dirayakan secara terbuka.

Karenanya Muhaimin menegaskan, ada baiknya dibangun Monumen Gus Dur sebagai pengingat tentang makna kebhinnekaan.  "Di momen Cap Go Meh yang sangat berharga ini, saya mengusulkan agar di Kalbar, khususnya Singkawang, kita bersama-sama dapat mendirikan Monumen Gus Dur," cetusnya.

Muhaimin pun tak mau dianggap hanya mengumbar janji. Ia langsung memerintahkan Wakil Bendahara Umum DPP PKB, Daniel Johan, untuk segera menjalin koordinasi dengan masyarakat  Singkawang agar Monumen Gus Dur itu segera terwujud.

Cak Imin berharap, penghargaan tersebut diwujudkan secara swadaya masyarakat. Dia pun meminta masyarakat Singkawang serta wakil bendahara DPP PKB Daniel Johan untuk berkoordinasi agar monumen tadi terealisasi. "Ini (Monumen Gus Dur, red) sebagai pusat kesadaran kebhinekaan, agar semangat pluralisme dan keadilan semakin menjiwai bangsa Indonesia," tegasnya.(nal/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Eksekusi Susno Masih Mengambang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler