jpnn.com, SURABAYA - Dhaniar mungkin salah satu sosok perempuan yang unik. Bagaimana tidak, dia memiliki 100 tarantula dalam beragam jenis di rumahnya. Nia -sapaan akrab Dhaniar- mengaku menyukai tarantula karena binatang itu eye-catching. "Warna bulunya indah banget," katanya.
Bersama dengan komunitas East Java Tarantula Keepers (EJTK), Nia mengadakan kontes bagi para pencinta tarantula di atrium Surabaya Town Square kemarin. Mulai tarantula climbing, photography, hingga selfie competition. Sebelum kompetisi, seluruh tarantula peserta lomba dipamerkan dalam boks bening yang disebut enclosure. Tarantula dibagi menjadi dua. Yakni, old world karena banyak ditemukan di negara-negara Asia dan new world karena hanya ditemukan di kawasan India.
Para pencinta tarantula melihat keunikan tersendiri dari binatang itu. "Bulu-bulunya lumayan bikin geli," kata Nia. Dia tidak takut bisa yang dikeluarkan hewan peliharaannya. "Memang self defense mereka seperti itu, jadi harus hati-hati saja. Mereka juga tidak mengenal siapa tuannya," jelasnya.
Nia mengaku mulai menyukai tarantula sejak kecil. Orang tua juga tidak khawatir jika Nia memiliki 100 tarantula di kamarnya. "Yang penting, saya bertanggung jawab, orang tua oke aja," kata gadis yang juga merupakan ketua kontes tarantula itu. Binatang liar itu juga tidak dilarang pemerintah untuk dipelihara. "Kami kan tidak mengambil tarantula dari alam liar, ada pengembang biaknya, jadi tidak masalah," katanya.
Selain itu, ada Facebook Tarantula Keeper Marketplace untuk jual beli dan Tarantula Discover Indonesia untuk bertemu penyuka tarantula se-Indonesia. "Ada juga untuk sharing pengalaman serta pengetahuan untuk merawat tarantula. Karena penelitian tarantula ini selalu baru, jadi harus giat baca," ungkapnya.
Nia juga berbagi tip untuk memelihara tarantula. "Yang penting, enclosure-nya nyaman bagi dia. Kalau bisa tiga kali lebih besar dari badannya," kata Nia sembari memegang tarantula. (ras/c10/any)
BACA JUGA: Rumah Plus Perabot yang Nyaman untuk Anjing
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayam Pegunungan Tiongkok, Liar tapi Mempesona
Redaktur : Tim Redaksi