"Nggak usah dibikin repot, santai aja. Kalau pikirannya repot, jadi repot. Kalau pikirannya ribet, bakal ribet. Kalau kita santai ya santai," ujar Chantal.
Misalnya ketika sang anak sedikit mengalami gangguan kesehatan, Chantal menyikapinya dengan tenang dan bijak. "Anak batuk sih wajar, ya namanya juga udara kayak gini. Kalau segala macam (kegiatan) nggak boleh, kasihan juga," ujarnya.
Chantal pernah menikah dengan Hans Lazuardi dan dikaruniai seorang putra, Nathaniel Trevor Lazuardi, pada 2004, dan seorang putri, Mazel Peach Lazuardi, pada 2009. Pernikahan mereka hanya bertahan beberapa tahun.
Chantal juga tidak merasa keberatan dengan klaim dirinya jadi salah satu icon wanita terseksi di tanah air. "Emang image seksi ada yang salah? Buat aku image seksi itu confident. Seksi itu kita merasa nyaman untuk tubuh kita, kenapa kita takut ama tubuh kita," ucap Chantal.
Semua orang menurut Chantal berhak untuk menjadi seksi. Baik laki-laki ataupun perempuan. Karena setiap orang mempunyai tipikal keseksian yang tak sama.
"Kenapa kita harus takut jadi seksi terutama perempuan. Laki-laki juga belum tentu nggak seksi kan, ada faktor seksinya. Mungkin berbeda dengan perempuan. Mungkin bagi sebagian perempuan, laki-laki pakai kemeja putih udah seksi ataupun lainnya," lanjut presenter acara dewasa Sexophone ini.
Selain itu, seksi bukan hanya terpaku pada bentuk tubuh yang menawan. Sebuah intelektualitas bagi Chantal juga menunjang sebuah keseksian seseorang. "Perempuan yang pintar menurutku itu seksi, perempuan yang percaya diri juga seksi," cetusnya.
Tatto di mata Chantal juga dianggapnya karya seni manusia yang indah. Dia sengaja menatto beberapa bagian tubuhnya agar indah dilihat orang lain. Tetapi sayang, ia tidak mau menyebut jumlah tatto yang ada di tubuhnya dan bagian-bagian tubuhnya yang ditatto. "Sudah lama, ada banyak. Kamu mau tahu aja sih," kilahnya.
Melukis gambar di tubuh, menurut Chantal, merupakan pengalaman yang indah. "Aku dari dulu emang pengen ditatto. Salah satu pengalaman indah dan menyenangkan buatku ialah bikin tatto," ujarnya.
Kedua orang tua Chantal juga membolehkannya bikin tato. "Kenapa harus komplain? Ini nggak aneh kok," tandasnya.(BCG/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hilang Terlindas Rating
Redaktur : Tim Redaksi