Charles PDIP Harapkan Prabowo-Sandi Tinggalkan Jurus Hoaks

Kamis, 17 Januari 2019 – 13:55 WIB
BLUSUKAN: Joko Widodo dan politikus PDI Perjuangan Charles Honoris pada masa kampanye Pilpres 2014. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Politikus muda PDI Perjuangan Charles Honoris mengharapkan debat perdana kontestan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 menjadi ajang bagi Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno untuk menjual gagasan dan program. Dalam pandangan Charles, selama ini kubu Prabowo - Sandi justru lebih dominan mengumbar hoaks ketimbang gagasan.

“Saya berharap debat presidensial pertama yang dihelat entar malam akan menjadi momentum bagi Prabowo - Sandi untuk meninggalkan strategi hoaks yang terbukti gagal menaikkan elektabilitasnya dan merusak kehidupan masyarakat. Untuk kemudian memulai kampanye positif dengan adu gagasan, program dan rekam jejak bersama Pak Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin,” ujar Charles melalui pesan singkat ke media, Kamis (17/1).

BACA JUGA: Tim Prabowo Sebut Kubu Jokowi Galau Berlebihan

Legislator PDIP di Komisi Pertahanan dan Intelijen DPR itu lantas membeber sejumlah hoaks yang dilontarkan kubu Prabowo - Sandi. Yang masih hangat dalam ingatan adalah soal hoaks tentang satu selang cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) digunakan 40 orang.

Yang terbaru adalah pernyataan Prabowo soal Garuda Indonesia sebagai maskapai flag carrier telah bangkrut. Bahkan, Prabowo menyebut cadangan beras nasional hanya cukup untuk tiga minggu.

BACA JUGA: Ayo Tebak, Pak Prabowo Pakai Pakaian Apa buat Debat Perdana?

“Nyatanya Garusa masih beroperasi. Soal beras, Bulog memastikan cadangannya mencukupi hingga akhir 2019,” kata Charles.

Anggota DPR dari daerah pemilihan DKI Jakarta III itu lantas mengutip hasil survei Charta Politika terbaru tentang elektabilitas duet calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Merujuk survei Charta Politika, elektabilitas Prabowo - Sandi setelah masa kampanye tiga bulan selama Oktober hingga Desember 2018 ternyata tak signifikan untuk mengejar tingkat keterpilihan Jokowi - Ma’ruf.

BACA JUGA: Debat Capres: Jokowi dan Kiai Ma’ruf Datang Sendiri-Sendiri?

Pada Oktober 2018, kata Charles, elektabilitas Prabowo - Sandi berdasar survei Charta Politika ada di angka 35,5 persen. Namun, elektabilitas politikus Gerindra itu justru turun menjadi 34,1 persen pada Desember 2018.

 

“Ini membuktikan strategi hoaks tidak mempunyai dampak elektoral. Strategi hoaks tersebut bukan saja tidak berhasil menurunkan elektabilitas Jokowi - KH Ma’ruf Amin, tapi juga gagal menaikkan elektabilitas Prabowo - Sandi sendiri,” ulas Charles.

Politikus penerima Ten Outstanding Young Persons (TOYP) 2018 dari Junior Chamber International (JCI) itu menambahkan, Joseph Goebbels yang dikenal sebagai tokoh propaganda NAZI pernah melontarkan pernyataan bahwa kebohongan yang diulangi terus menerus kelak akan dipercayai sebagai kebenaran. Hanya saja, kata Charles, hal itu ternyata tak berlaku di Indonesia.

“Ternyata masyarakat Indonesia sudah cerdas, sehingga strategi hoaks yang dilakukan kubu Prabowo - Sandi sama sekali tidak bisa menggoyang pilihan politik rakyat,” kata Charles.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apakah Anies Baswedan Bersedia Mendampingi Prabowo - Sandi?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler