Chevron dan Pertamina Umumkan Kerja Sama Bisnis Rendah Karbon

Jumat, 13 Mei 2022 – 08:46 WIB
Chevron Corporation melalui anak perusahaannya Chevron New Ventures Pte. Ltd dan PT Pertamina (Persero) melakukan penandatangan kerja sama. Foto: Humas ESDM

jpnn.com, JAKARTA - Chevron Corporation melalui anak perusahaannya Chevron New Ventures Pte. Ltd dan PT Pertamina (Persero) resmi bekerja sama menjajaki potensi peluang bisnis rendah karbon.

Dalam kerja samanya itu, Chevron dan Pertamina berencana mempertimbangkan teknologi panas bumi baru, penyeimbangan karbon melalui solusi berbasis alam, penangkapan, dan pemanfaatan.

BACA JUGA: Dekom PT PP Kunjungi 3 Lokasi Proyek di Jakarta, Bagaimana Progresnya?

Kemudian, penyimpanan karbon serta pengembangan, produksi, penyimpanan, dan transportasi hidrogen dengan rendah karbon.

Presiden Chevron New Energies Jeff Gustavson mengatakan kerja sama tersebut menunjukkan komitmen Chevron dan Pertamina dalam mengidentifikasi peluang rendah karbon melalui kolaborasi dan kemitraan.

BACA JUGA: Holding Ultra Mikro Gelar Roadshow Internalisasi Sinergi BRIGADE MADANI

“Kami sangat antusias dalam membangun sejarah Chevron hingga hampir 100 tahun di Indonesia. Kerja sama ini masing-masing memiliki kepentingan bersama dalam mendorong transisi energi nasional,” ujar Jeff Gustavson, Jumat (13/5).

Jeff berharap melalui potensi kerja di Indonesia dan seluruh kawasan Asia Pasifik dapat menyediakan energi yang terjangkau, andal, serta membantu industri dan konsumen yang menggunakan produk untuk mencapai tujuan rendah karbon.

BACA JUGA: Erick Thohir: Banyak Program BUMN untuk UMKM, Silakan Manfaatkan

Kerja sama antara Chevron dan Pertamina ini merupakan bagian dari upaya kedua perusahaan untuk mendukung target net zero emission pemerintah Indonesia pada 2060.

Adapun Pertamina berkomitmen meningkatkan bauran energi terbarukan dari 9,2 persen pada 2019 menjadi 17,7 persen di 2030.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina, sebagai BUMN energi terbesar di Indonesia, terus berkomitmen untuk mempercepat transisi energi sesuai dengan target pemerintah.

Indonesia, sebagai negara kedua terbesar yang memiliki kapasitas terpasang panas bumi telah mengembangkan geothermal sejak tahun 1974.

Saat ini, melalui Subholding Power & NRE, Pertamina memiliki total kapasitas terpasang Geothermal mencapai 1.877 MW yang berasal dari 13 area kerja Geothermal, di mana 672 MW berasal dari area kerja yang dioperasikan sendiri dan 1.205 merupakan kontrak operasi bersama (joint operation contract/JOC).

Area kerja yang dioperasikan sendiri dengan total kapasitas 672 MW tersebut mencakup Area Sibayak 12 MW, Area Lumut Balai 55 MW, Area Ulubelu 220 MW, Area Kamojang 235 MW, Area Karaha 30 MW, dan Area Lahendong 120 MW. (mcr28/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Regulasi Penyangga Energi Belum juga Disahkan Sejak 2016, Ternyata Ini Sebabnya


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Chevron   Pertamina   Karbon   BUMN   energi  

Terpopuler