Chicha Koeswoyo Ajak Generasi Milenial untuk Menulis Buku

Kamis, 14 Februari 2019 – 16:33 WIB
Chicha Koeswoyo di Jakarta. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Mantan penyanyi cilik Chicha Koeswoyo mengimbau generasi milenial agar tak langsung reaktif dalam menerima sebuah informasi.

Dia juga mengingatkan agar anak muda zaman now menggunakan teknologi dengan baik.

BACA JUGA: Tolak ke Rumah Sakit, Yon Koeswoyo Ingin Meninggal di Rumah

“Generasi zaman sekarang sudah enak, teknologi sudah canggih. Tapi dalam menerima informasi, sebaiknya jangan langsung reaktif. Harus bisa memilah mana berita hoaks, mana berita fakta,” kata Chicha Koeswoyo saat menjadi moderator acara Meet The Writters (Sebelum Mati Buatlah Minimal Satu Buku) di Jakarta, baru-baru ini.

Chicha pun menyemangati masyarakat, khususnya generasi milenial untuk menulis buku. Caleg DPR RI dapil 1 Jakarta Timur ini berharap generasi milenial bisa memanfaatkan teknologi untuk berkarya.


Chicha Koeswoyo bersama penggagas Meet The Writters, Maman Suherman. Foto: Istimewa

Tak berbeda halnya dengan  penggagas acara Meet The Writters, Maman Suherman. Dia mengatakan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan minat baca orang.

Sebab menurut dia, minat baca masyarakat saat ini sangat memprihatinkan. “Ini sebuah lompatan, karena jika orang semangat menulis buku itu berarti mengajak orang lain untuk membaca,” kata pria yang karib disapa Kang Maman ini.

Apalagi, lanjut Kang Maman, saat ini teknologi sudah semakin berkembang dan memberi dampak langsung pada masyarakat, khususnya generasi milenial.

“Orang lebih percaya kepada sesuatu yang bukan fakta. Apa yang didengar langsung disebar Nah, kalau orang punya semangat membaca dan menulis, pasti dia tidak akan mudah terpengaruh hal-hal yang bisa jadi bukan sebuah fakta, atau bahkan mencampur adukan antara opini dengan fakta. Itu berbahaya,” jelas Kang Maman.

Terkait dengan berkembangnya teknologi, generasi muda Indonesia sekarang kian mendapat kemudahan dalam banyak hal. Segala sesuatu dapat dengan mudah dijangkau.

“Jika teknologi digunakan untuk hal positif maka akan berdampak baik, pun sebaliknya, akan menjadi senjata ‘pemusnah’ jika digunakan untuk hal yang negatif,” tandas Kang Maman.

Diketahui, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pernah mengungkapkan, bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen, artinya dari 1000 orang Indonesia, hanya satu yang rajin membaca. (mg7/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler