Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya H Nana Rosadi mengatakan laporan tim investigasi kepadanya bahwa jumlah warga yang terjangkit mencapai 46 orang. Meski demikian, dia belum mengkategorikan kasus tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB).
“Warga di sana memang sudah positif terserang chikungunya, namun belum bisa dikatakan bersataus KLB. Sebab tim masih dalam proses investigasi secara mendalam,” ujar H Nana Rosadi, Jumat (28/12).
Hasil investigasi sementara, dari 46 warga yang terserang chikungunya, 37 diantarnya telah sembuh dan tinggal 9 orang yang masih sakit. ”Penyakit ini tidak mematikan dan kita telah menugaskan satu orang dokter untuk menangani warga Setianagara yang terkena chikungunya,” tuturnya.
Mencegah chikungunya tidak mewabah, dia menyarankan masyarakat memberantas sarang nyamuk di setiap sudut yang ada di wilayah Kampung Ranggon.”Kita akan coba bantu mencari dan memberantas jentik-jentik nyamuk di sekitar pemukiman warga,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah akan kampung tersebut akan dilakukan fogging? Nana menegaskan bahwa upaya fogging bukan satu-satunya cara memberantas chikungunya. Meskipun masyarakat lebih mengidentikkan cara fogging sebagai penyelesaian wabah penyakit chikungunya.
”Kami saat ini masih menunggu hasil laporan dari tim yang telah kita terjunkan ke lapangan sehingga belum bisa dipastikan berstatus KLB, tetapi kita telah lakukan antisipasi,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan Radar (Grup JPNN), sebanyak 26 warga Kampung Ranggon Kelurahan Setianagara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya terserang penyakit chikungunya. “Sudah sekitar dua pekan yang lalu, warga mulai terserang chikungunya. Mereka menderita lemas-lemas di bagian sendi dan kulit memerah, dari informasi yang saya terima dari warga ada sekitar 26 warga terjangkit chikungunya,” ujar tokoh masyarakat Kampung Ranggon Awan Suhendar.
Kejadian ini, kata Awan telah berlangsung sejak dua pekan lalu. Warga Kampung Ranggon ada yang terjangkit pentakit yang disebabkan nyamuk chikungunya. Malah, ada satu hingga tiga warga yang terserang di satu rumah. “Untuk memberikan rasa aman kepada warga, kami mengharapkan bantuan berupa fogging atau pengasapan. Ini untuk mematikan nyamuk pembawa penyakit chikungunya,” harapnya. (kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Negara Ini, Pakai Rok Mini Dibui Enam Bulan
Redaktur : Tim Redaksi