China Bak Raja di Afrika, tetapi Negara Kecil Ini Ogah Jadi Kacungnya

Minggu, 13 Februari 2022 – 18:07 WIB
Menteri luar negeri Somaliland Essa Kayd Mohamoud bertemu dengan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen di Taipei, Taiwan, 9 Februari 2022. Foto: ANTARA/HO via REUTERS/as

jpnn.com, TAIPEI - China tidak bisa mendikte dengan siapa Somaliland menjalin hubungan, kata menteri luar negeri dari negara pecahan wilayah Somalia itu pada Jumat.

Somaliland adalah negara berdaulat dan "terlahir bebas", kata menlu Essa Kayd dalam kunjungannya ke Taiwan.

BACA JUGA: Muslim Uighur Masuk Tim Olimpiade China, Kok Banyak yang Sewot?

Beijing, yang mengeklaim Taiwan adalah bagian dari China, mengecam kunjungan Kayd itu.

Somaliland memisahkan diri dari Somalia pada 1991, tapi kemerdekaannya tidak diakui secara luas oleh dunia internasional.

BACA JUGA: Hadir dengan Format Baru, 5 Drama China Ini Menarik untuk Ditonton

Somalia mengalami pergolakan selama tiga dekade perang sipil, sementara Somaliland menikmati kedamaian.

Somaliland dan Taiwan, yang terisolasi secara diplomatik, mendirikan kantor perwakilan di masing-masing ibu kota wilayah pemerintahan pada 2020. Langkah itu telah membuat berang pemerintah China maupun pemerintah Somalia.

BACA JUGA: Wow! Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salip China

Menempati wilayah yang strategis di Tanduk Afrika, Somaliland berbatasan dengan Djibouti, negara tempat China mendirikan pangkalan militer pertamanya di luar negeri.

Menlu China mengatakan pekan ini bahwa tindakan Taiwan yang menerima delegasi setingkat menteri senior dari Somaliland "mengipasi api untuk merusak kemerdekaan dan penyatuan negara-negara lain, mencederai pihak lain tanpa memberikan manfaat bagi mereka sendiri".

Berbicara kepada awak media, Kayd mengatakan China tidak bisa mendikte negaranya.

"Kami terlahir bebas dan kami akan tetap hidup dengan bebas. Kami akan melakukan urusan kami dengan cara kami sendiri. China tak bisa mendikte, tak ada negara lain yang dapat mendikte."

Dia menambahkan bahwa mereka terbuka berurusan dengan siapa saja yang menghormati mereka sebagai negara berdaulat dan ingin berbisnis tanpa ikatan dan syarat apa pun.

"Saya pikir itu sejelas yang bisa saya sampaikan tentang China."

Taiwan secara diplomatis diusir dari Afrika oleh China dalam beberapa tahun terakhir. Hanya eSwatini yang kini memiliki hubungan penuh dengan pulau itu.

China telah menambah tekanan pada negara-negara lain untuk tidak berurusan dengan Taiwan, yang mencari penegasan tentang klaim kedaulatannya.

Kedua pihak kerap berdebat soal penggunaan "diplomasi dolar", mengucurkan pinjaman dan hadiah tunai dengan imbalan pengakuan internasional.

Menteri keuangan Somaliland Saad Ali Shire mengatakan negaranya belum pernah sekali pun meminta pinjaman dari Taiwan.

"Ada aliran dana dari Taiwan ke Somaliland dalam bentuk bantuan dan dalam bentuk investasi, yang kami sambut baik."

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler