China Luncurkan Kembali Roket ke Orbit Stasiun Luar Angkasa

Minggu, 30 Mei 2021 – 13:11 WIB
Roket Long March 5B diluncurkan dari Wenchang, China pada 29 April 2021. Foto: CCTV via Reuters

jpnn.com, TIONGKOK - China berhasil meluncurkan muatan roket untuk mengisi modul inti dari stasiun luar angkasa yang sedang dalam proses konstruksi. Proyek ini yang dinamakan Tiangong.

Pesawat ruang angkasa Tianzhou-2 yang akan mengisi kembali modul inti dengan propelan dan perlengkapan lainnya telah berhasil diluncurkan dengan roket Long March-7 Y3 dari Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang pada hari Sabtu kemarin.

BACA JUGA: Wow! BKPM: Ada Investor yang Minat Bangun Landasan Roket di Indonesia

Salah satu persediaannya termasuk masakan tradisional Tiongkok, bahkan memungkinkan perlengkapan tersebut menjadi hidangan pesta yang bisa digoreng untuk para staf stasiun tersebut di masa depan.

"Masakan China yang berjenis tumisan itu terkenal seperti daging babi suwir dengan saus bawang putih dan ayam Kung Pao keduanya pun ada di menu," menurut Xinhua News

BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Ruang Angkasa Perlu Diatur Dalam Konstitusi

Dilaporkan juga ternyata pasokan lain yang diluncurkan dengan roket tersebut yaitu termasuk peralatan ilmiah dan hidangan makanan tradisional Tiongkok, serta pakaian luar angkasa astronot juga telah dikirim, pasokan itu dikirim sebelumnya sebelum astronot akhirnya nanti menempati stasiun tersebut.

“Kami akan mengangkut material pendukung, suku cadang dan peralatan yang diperlukan terlebih dahulu, dan kemudian kru kami,” kata Hao Chun, Direktur Badan Antariksa Berawak China (CMSA).

BACA JUGA: Pesawat Ruang Angkasa Tiongkok Sukses Kembali ke Bumi

Zhou Jianping, kepala perancang program berawak, mengatakan kepada media China bahwa “Negara itu berencana untuk membangun stasiun luar angkasa menjadi laboratorium antariksa tingkat negara bagian yang mendukung masa tinggal astronot yang lama dan eksperimen ilmiah, teknologi, dan aplikasi skala besar,” ujarnya.

Pada tanggal 29 April, hinan telah meluncurkan roket Long March 5B peluncuran China sebelumnya menerima banyak liputan negatif di Barat, sudah jelas nanti akan masuk kembali ke atmosfer secara tidak terkendali.

NASA juga menuduh China "gagal memenuhi standar yang bertanggung jawab."

Outlet media menyebut puing-puing itu sebagai "roket tak kendali" dan berspekulasi bahwa itu dapat menyebabkan kerusakan yang berdampak serius pada bumi, sementara Beijing mengatakan kemungkinan itu sangat kecil.

Ketika para ahli mencoba untuk memprediksi di mana puing-puing akan mendarat, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengambil pukulan halus pada program luar angkasa China.

Lloyd berharap hal akan mendarat di tempat di mana tidak akan merugikan siapa pun.

“Bagi kita yang beroperasi di domain luar angkasa, harus ada persyaratan untuk beroperasi dalam mode yang aman dan bijaksana,” kata Lloyd.

Kenyataannya puing-puing yang dikhawatirkan tersebut akhirnya terbakar di Samudra Hindia dan pemerintah China menuduh Amerika Serikat memiliki standar ganda.

Pada Maret lalu, menunjukkan pula ketika puing-puing roket SpaceX jatuh di pertanian seorang pria Amerika, membuat penyok di tanah, bahkan media AS menyebut insiden itu sebagai "pertunjukan cahaya yang menyilaukan".

Namun, China tampak makin menunjukkan kesan cuek akan hal krusial tersebut dengan memberikan pengumuman secara terbuka bahwa sebelas roket segera diluncurkan ke stasiun luar angkasa. Hal ini akan menambahkan dua modul lagi ke modul inti yang saat ini berada di orbit, mengisi kembali persediaan, dan mengirimkan awak.(jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Gigih Sergius Agasta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler