China Sibuk Atasi Lonjakan Kasus Covid-19, Menlu AS: Kami Donor Vaksin Terbesar

Jumat, 23 Desember 2022 – 10:22 WIB
Sejumlah petugas medis dikerahkan di kompleks permukiman di Distrik Chaoyang, Beijing, China, yang sedang di-lockdown, Senin (21/11/2022), untuk mengambil sampel tes PCR para penghuninya. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com - WASHINGTON - China mengalami lonjakan drastis kasus Covid-19 ketika negara tersebut menyudahi kebijakan "nol Covid-19" yang kerap menghentikan ekonomi karena pembatasan ketat terhadap mobilitas masyarakat.

Amerika Serikat siap membantu China mengatasi gelombang infeksi virus corona yang terus meningkat yang berpotensi memunculkan lagi varian Covid-19 di seluruh dunia.

BACA JUGA: Akhirnya, China Punya Nyali Mengkritik Invasi Rusia ke Ukraina

"Kami ingin melihat China mengendalikan wabah ini," kata kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada awak media di Departemen Luar Negeri, Kamis (22/12).

"Kapan pun virus menyebar atau berpindah-pindah, ada kemungkinan varian baru (virus) berkembang, bahkan menyebar lagi,” lanjutnya.

BACA JUGA: Makin Songong, Jet Tempur China Berkali-kali Mendarat Dekat Pulau Jepang Ini

Blinken mengatakan AS memiliki "kepentingan yang jelas" di Beijing, termasuk kepentingan ekonomi, dan siap menyediakan bantuan kesehatan apa pun yang China butuhkan.

Namun, katanya, Beijing belum meminta bantuan apa pun.

BACA JUGA: China Rombak Protokol Covid-19, Pemulihan Ekonomi Prioritas Utama

"Seperti yang Anda ketahui bahwa kami adalah donor vaksin terbesar, kami siap untuk terus mendukung orang-orang di seluruh dunia, termasuk di China, dengan ini dan dengan dukungan kesehatan Covid-19 lainnya."

"China tidak disuruh untuk meminta bantuan itu," katanya.

"Tetapi sekali lagi, kami sepenuhnya siap memberikan bantuan kepada siapa pun yang meminta, jika menurut mereka bermanfaat."

Kondisi di China Bikin WHO Prihatin

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu mengaku "sangat prihatin" dengan "situasi yang berkembang di China, dengan meningkatnya laporan penyakit parah."

"Guna melakukan penilaian risiko komprehensif tentang situasi di lapangan, WHO membutuhkan informasi lebih rinci mengenai tingkat keparahan penyakit, rawat inap, dan keperluan pendukung ICU," katanya, merujuk pada unit layanan intensif.

"WHO mendukung China untuk berfokus pada upayanya memvaksinasi orang-orang yang paling berisiko di seluruh negeri dan kami terus memberikan dukungan untuk pelayanan klinis dan melindungi sistem kesehatan mereka," katanya. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
China   Covid-19   Menlu AS   Antony Blinken   WHO  

Terpopuler