Chip BBM Berlaku Juli

Rabu, 22 Mei 2013 – 11:14 WIB
PEKANBARU--Mulai Juli mendatang, pengawasan dan monitor penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan non subsidi tidak lagi menggunakan SDM, namun pemerintah melalui Pertamina dan Iswana Migas menerapkan pemasangan Chip di setiap kendaraan roda dua dan roda empat serta di setiap SPBU di seluruh Indonesia.

Upaya tersebut dilakukan guna meminimalisir kecurangan, dengan menerapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) BBM memakai alat yang disebut Radio Frekuensi Identification (RFID). Dimana setiap kendaraan akan dipasang chip RFID di bagian tangki bahan bakar dan pada SPBU akan dipasang noozle di selang pengisian.

“Sehingga roda empat maupun roda dua yang sudah mengisi tangki penuh, ketika ingin mengisi lagi di hari yang sama sementara jarak tempuh tidak normal, maka selang pengisian akan secara otomatis tidak mengeluarkan bahan bakar,” kata Kepala Biro Administrasi Ekonomi Setdaprov Riau, Burhanuddin saat ditanya Riau Pos (Grup JPNN), Selasa (21/5).

Sistem RFID tersebut dilanjutkan Burhanuddin akan terkoneksi secara otomatis ke seluruh SPBU yang sudah dipasang untuk seluruh daerah di Indonesia. Hal tersebut diakuinya berdasarkan rapat ekonomi dengan Menko Perekonomian bersama seluruh Pemprov se Indonesia beberapa waktu lalu di Jakarta.

Dimana salah satu solusi monitoring pengawasan BBM yang akan digunakan pemerintah adalah dengan menggunakan sistem tersebut karena dinilai akan lebih efektif dibanding meletakkan SDM di setiap SPBU. “Akan berapa banyak SDM yang diposisikan di seluruh SPBU di tanah air, maka pemerintah menginginkan RFID tersebut diterapkan sehingga dapat mengantisipasi kecurangan penggunaan BBM,” lanjutnya.

Bagaimana mekanisme menerapkan sistem tersebut terhadap seluruh kendaraan di Indonesia" Menurut Burhanuddin, mekanismenya secara teknis sedang dipersiapkan dan disusun pemerintah. Karena leading sektornya adalah Pertamina dan Iswana Migas yang mengawasi dan menjalankan teknis di lapangan.

Dengan penggunaan SIM BBM memakai RFID tersebut, maka pemerintah berharap kontrol dan pengaturan untuk menekan angka kecurangan BBM subsidi dan non subsidi sekalipun dapat dicegah. Karena chip yang dipasang di tangki kendaraan dan smart card di SPBU dengan noozle pada pompa pengisian akan diketahui kapasitas sebuah kendaraan dalam mengisi bahan bakar dalam satu hari.

“Apakah melibatkan kepolisian dalam pemasangannya atau diserahkan ke Pemprov sesuai pengguna kendaraan, kita masih menunggu mekanisme dari pusat. Yang jelas Pertamina dan Iswana Migas hingga kini masih berwenang untuk itu,” tutupnya.(egp)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapkan Chatib Pahami Filosofi APBN

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler