Choky-Zizi Bertemu di Opera Batak

Kamis, 30 Agustus 2012 – 09:17 WIB
Zivanna Letisha Siregar, Putri Indonesia 2008, saat acara konferensi pers Opera Budaya Batak berjudul Arga Do Bona ni Pinasa, di gedung Energy, SCBD, Jakarta, kemarin (29/8). FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos
JAKARTA - Dua selebriti berdarah Batak, Choky Sitohang dan Zivanna Letisha Siregar alias Zizi, akan memainkan opera lama yang berjudul Arga Do Bona Ni Pinasa. Opera budaya Batak itu kali pertama dimainkan pada 1969. Opera tersebut berkisah tentang Gorga dan Marlinang.

Gorga diperankan oleh Choky, sedangkan Marlinang dimainkan Zizi. Opera itu akan dipentaskan di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, pada 1-2 September mendatang.

Arga Do Bona Ni Pinasa disutradarai oleh Bonar Gultom. Bonar adalah orang yang memerankan Gorga saat kali pertama opera tersebut dipentaskan. Usianya kini 78 tahun. Meski sebenarnya tak tahu banyak tentang budaya Batak, Choky dan Zizi merasa terhormat bisa mendapatkan kepercayaan itu. Kendati berdarah Batak, Choky berasal dari Bandung dan Zizi asal Jakarta.

"Mendengar cerita Pak Bonar, sebenarnya kandidatnya banyak. Ternyata, yang dipilih saya," kata Zizi yang juga Putri Indonesia 2008 tersebut kemarin (29/8) di Marley Bar, SCBD, Jakarta.

Karena opera, ada tari dan menyanyi. Semuanya menggunakan bahasa Batak. Untuk itu, Zizi perlu berlatih. "Kami berlatih di gereja. Toleransinya sangat luar biasa. Kebetulan pas latihan, saya sedang menjalankan ibadah puasa. Mereka sampai menyediakan buka puasa untuk saya," cerita dia.

Beda dengan Choky. Dia baru berlatih bersama dengan seluruh tim selama tiga hari ke depan. Sebab, dia baru saja kembali dari Amerika Serikat.

"Peran Gorga ini harus lebih banyak bernyanyi. Total ada 20 lagu Batak yang harus saya nyanyikan. Buat saya, itu baru. Sebab, kan tahu sendiri, saya ini lahir dan besar di Bandung. Selama berada di AS, saya mendengarkan lagu-lagu itu dari ponsel saya. Sebelumnya, saya meminta lagu tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karena saya tidak lancar berbahasa Batak. Biar tahu artinya," jelas bapak satu anak tersebut.

Zizi menambahkan, "Saya lebih beruntung karena nyanyinya sedikit. Cuma tujuh lagu. Beda sama Choky."

Keduanya memang mengalami kesulitan tersendiri. Selain sama-sama tidak menguasai bahasa Batak, lagu-lagu Batak pun tergolong susah karena berirama cepat. Mereka harus benar-benar menghafalkan. "Saya sekarang berada di mobil, dengerin CD lagu Batak biar familier," ucap Zizi. (jan/c8/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duo Ratu Rilis Rindu Kamu

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler