Chris Cornell, Chester Bennington dan Lagu yang Tak Selesai Dinyanyikan

Sabtu, 22 Juli 2017 – 06:15 WIB
Chris Cornell (kiri) berbagi panggung dengan sahabatnya Chester Bennington. Foto: Facebook

jpnn.com - Chester Bennington dan Chris Cornell adalah dua musisi kawakan yang saling bersahabat. Keduanya juga meninggal dunia dengan cara yang sama: gantung diri.

Cornell lebih dulu mengakhiri hidup. Vokalis Soundgarden dan Audioslave itu ditemukan tak bernyawa di toilet Fox Theatre, Detroit, Amerika Serikat, Rabu (17/5) lalu.

BACA JUGA: Aura Kasih Sedih Banget Idolanya Tewas Bunuh Diri

Kepergian Cornell membuat Bennington sangat patah hati. Juru teriak Linkin Park itu sempat mengungkapkan kesedihannya tersebut lewat media sosial.

”Dirimu menginspirasi di berbagai hal yang mungkin tidak kamu sadari. Aku tidak bisa membayangkan dunia tanpamu,” tulisnya dalam surat terbuka yang diunggah di Twitter.

BACA JUGA: Ini Video Musik Terakhir Chester Bennington Sebelum Tewas Bunuh Diri

Saking terpukulnya, Bennington nyaris tidak sanggup tampil bernyanyi. Hal itu diungkapkan tandemnya di departemen vokal Linkin Park, Mike Shinoda dalam wawancara dengan Radio.com.

Musisi yang punya side project Fort Minor tersebut menjelaskan, ketika Cornell meninggal, Linkin Park tengah bersiap untuk promo single Heavy pada malamnya.

BACA JUGA: Vokalis Linkin Park Ditemukan Tak Bernyawa Lagi, Konon Bunuh Diri

Berita dadakan itu membuat Bennington memutuskan menyanyikan lagu lain. Yakni, One More Light. ”Lagu itu punya arti penting buat kami. Liriknya mengisahkan kehilangan orang terdekat,” paparnya.

Shinoda mengungkapkan, saat check sound, Bennington menatap kosong dan banyak merenung. Begitu tampil, vokalis bersuara tenor itu tidak mampu menyelesaikan bait terakhir.

”Suaranya tercekat. Penonton ikut sesenggukan. Penampilan tersebut sangat emosional,” imbuhnya.

Namun, tidak ada yang menyangka duka itu bakal membuat Bennington menyusul Cornell. Dua bulan kemudian, tepatnya Kamis (20/7) waktu setempat, giliran Bennington ditemukan tergantung tak bernyawa di rumahnya, Palos Verdes, California.

Ironisnya lagi, tanggal meninggal Bennington bertepatan dengan hari lahir mendiang Cornell yang ke-53.

Kepergian Bennington tersebut mengakhiri perjuangannya melawan depresi serta ketergantungan obat-obatan dan minuman keras yang dialaminya beberapa tahun terakhir.

Ayah enam anak itu pernah menyatakan, dirinya beberapa kali nyaris bunuh diri akibat kekerasan yang diterimanya semasa kecil.

Hal tersebut sempat dia ungkap pada wawancara dengan Will Lavin. Bennington mengaku, dirinya pernah berada di titik terendah.

”Pilihannya, aku menyerah, lalu mati atau bertahan dan berjuang untuk apa pun yang kuinginkan. Aku memilih berjuang,” ungkapnya.

Impian Bennington tak muluk. Dia hanya ingin memiliki hidup normal. ”Aku ingin hubungan yang baik. Aku ingin mencintai orang-orang di hidupku.

Aku ingin menikmati pekerjaan dan hidup sebagai ayah, punya teman, dan bangun tiap pagi,” lanjutnya.

Sayang, impian sederhana Bennington gagal terwujud. Selamat beristirahat dengan tenang. Mungkin Bennington ingin menemui Cornell langsung untuk mengucapkan selamat ulang tahun :((... (fam/c25/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Awkarin Dikabarkan Bunuh Diri Pakai Sianida, Ini Kata Polisi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler