Ciliwung Ganas, Jakarta Was-was

Selasa, 20 November 2012 – 08:17 WIB
BOGOR-Hari ini Jakarta bakal teredam banjir. Prediksi itu berdasarkan meningginya curah hujan di kawasan Puncak, Cisarua, kemarin. Dari data yang berhasil dihimpun, tingkat curah hujan yang mengguyur Bogor seharian mencapai 110 mililiter.

Angka curah hujan itu membuat Pintu Air Katulampa kembali menyalakan status siaga III. Terlebih ketinggian air Sungai Ciliwung yang melewati Pintu Air Katulampa mencapai 100 sentimeter pada pukul 15.00 sore.

Peringatan dini telah diserukan kepada warga Jakarta yang tinggal di bantaran sungai. Itu karena deras arus dengan debit 138 ribu liter per detik itu akan tiba di Pintu Air Manggarai pada Senin (19/11), sekitar pukul 03.00 dini hari.

Warga Ibukota patut was-was. Pasalnya, debit air ratusan ribu liter per detik itu diprediksi bakal terus meningkat. Karena jalur perlintasan di wilayah Bogor dan Depok pun diguyur hujan deras selama enam jam pada kemarin sore. Kecepatan arus deras Sungai Ciliwung diperkirakan lebih dari 12 kilometer per jam saat melintasi jarak 155 kilometer dari Katulampa – Manggarai.

“Bagi warga Jakarta, terutama di daerah bantaran kali dan rawan banjir harus waspada. Kami sudah memberikan peringatan dini kepada instansi terkait, termausk petugas penjaga Pintu Air Depok dan Manggarai,” kata  Kordinator Petugas Pintu Air Katulampa, Andi Sudirman kepada Radar Bogor (Grup JPNN), kemarin.

Andi mengatakan, curah hujan memang di atas rata-rata. Padahal,  saat kondisi normal hanya sekitar 70 mililiter. “Hari ini (kemarin), memang tidak normal. Kenaikan ketinggian air dimulai pukul 13.00 siang, saat kawasan Puncak mulai hujan,” terangnya.

Ketinggian air Sungai Ciliwung pukul 13:00-14:00 awalnya masih normal (60-70 sentimeter). Tapi pukul 15.00 sore, ketinggian meningkat dengan cepat menjadi 100 sentimeter. Kondisi tersebut berlangsung selama empat jam.

Pada pukul 19.00 malam, ketinggian air baru mulai turun menjadi 90 centimeter, sehingga status peringatan dini diturunkan menjadi Siaga IV. Sungai Ciliwung mulai menjinak, ketinggian air berangsur-angsur turun 10 sentimeter setiap jam. “Pada pukul 21.00 – 22.00 malam, ketinggian air bertahan pada 70 centimeter,¨ ujarnya.

Andi menjelaskan, selama 24 jam nonstop petugas Bendung Katumpa terus melakukan pengawasan. "Kami pun memantau ketinggian melalui layar monitor CCTV,” tandasnya. (cr2/rur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rebutan Warisan, Anak-Cucu Berperkara

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler