jpnn.com - Setelah keluar dari HIVI pada Februari 2016, Dea Dalila memutuskan untuk bersolo karir. Pada 28 Juli, cewek berambut kriwil dengan suara khas itu meluncurkan single perdana.
Judulnya Cinta 99%. Dea menulisnya bareng Caturadi Septembrianto dan Arnold Sadrach. Lagu itu tidak melulu mengisahkan cinta remaja, tapi bisa tentang siapa dan apa aja.
BACA JUGA: Usung Semangat Indie, Millane Fernandez Garap Album Baru di Jerman
”Di sini aku punya pemahaman bahwa ketika mencintai sesuatu, apa pun itu, entah pekerjaan atau pasangan, 99 persen yang kita kasih itu lebih dari cukup,” papar Dea bersemangat ketika berkunjung ke Graha Pena Jawa Pos Jakarta pada Senin (7/8).
”Kita harus menyisakan sedikitnya itu untuk diri kita sendiri, agar kita bisa mencintai diri kita sendiri,” imbuhnya.
BACA JUGA: Kembali Bermusik, BCL Tinggalkan Sejenak Dunia Akting
Ketika kali pertama bertemu Catur, Dea mengenang, cowok tersebut mengatakan sudah punya sepenggal lirik. Lirik itu langsung membuat Dea jatuh hati.
”Sepertinya ku tlah jatuh hati kepadamu 99%.” Dea melantunkan lirik yang dimaksud tersebut.
BACA JUGA: Its Me BCL, Album Titik Balik Bunga Citra Lestari
Apa yang dipikirkan Dea dan Catur tentang kelanjutan lirik itu ternyata klop. Nadanya juga pas. Klik banget pokoknya. Demo lagunya pun bisa diselesaikan hanya dalam sehari.
”Gue maunya nggak terlalu berat. Bisa dinikmati sore-sore. Kalau diputar setiap waktu, itu nggak ganggu sama sekali,” lanjutnya.
Penyanyi 26 tahun yang mengawali karir sebagai backing vocal Sherina Munaf itu lantas menceritakan keputusannya kembali ke dunia tarik suara. Sebab, setelah meninggalkan HIVI, dia punya banyak pilihan karir.
Lulusan fashion design LaSalle College, Jakarta, itu sempat menjadi personal assistant desainer Mel Ahyar. Lalu, dia juga menjajal menjadi guru gambar di TK Kembang, Kemang, Jakarta.
Namun, saat profesi guru baru sebulan ditekuni, Dea dihubungi label rekaman Musica Studio. Awalnya, Dea tidak pede. Sebab, selama di HIVI, dia menyanyi sebagai grup.
Dea membutuhkan sebulan untuk memikirkan kesempatan itu. Dia juga minta pertimbangan kepada ibunya, Adiana Suryatin Sastromijoyo.
”Jawaban emak gini, sekarang kan kamu sudah umur segini, sudah dewasa. Be responsible aja sama kesehatan dirimu, dan tanggung jawab masa depanmu berada di kamu,” ucap Dea menirukan kalimat ibunya.
Setelah itu, dia baru menerima tawaran Musica. Dia merasa beruntung memperoleh kebebasan memilih genre sendiri.
Dea memilih genre indie pop. ”Di (karir, Red) solo ini, aku mau mengeksplorasi lebih banyak genre,” tandasnya. (glo/c16/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tembus Amerika, Beauz: Kami Adalah Sebuah Gerakan
Redaktur & Reporter : Adil