Cinta Tapi Beda Tetap Diputar di Padang

Meski Menuai Protes Masyarakat Minang

Selasa, 08 Januari 2013 – 18:14 WIB
JAKARTA - Protes masyarakat minang terhadap Film "Cinta Tapi Beda" ditanggapi dingin oleh salah satu sutradaranya Hestu Saputra. Mereka menyatakan tidak akan menarik film ini dari peredaran.

Hestu bahkan tetap bertekad memutar film tersebut di Padang, meski baru dilakukan di tahap kedua. "Tetap akan putar di sana (Padang) bioskopnya non 21, tapi tetap putar film nasional," kata Hestu saat ditemui di FX Lifestyle Senayan Jakarta, Selasa (8/1).

Seperti diketahui film yang juga disutradarai Hanung Bramantyo ini mendapat protes keras dari masyarakat Minang. Kemarin Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM), Keluarga Mahasiswa Minang Jaya (KMM Jaya) dan Ikatan Pemuda Pemudi Minangkabau Indonesia (IPPMI) melaporkan Hanung Bramantyo (sutradara), Agni Pratistha (aktris) dan Raam Punjabi (produser) ke Polda Metro Jaya.

"Kita kaget sudah dilaporkan ke polda, sampai mas Hanung dan Pak Raam dilaporkan, mereka tak membuka ruang diskusi," terang Hestu.

Hestu menjelaskan, film Cinta Tapi Beda bukanlah film nikah beda agama. Film ini merupakan percintaan remaja yang beda agama, sehingga salah jika dianggap melakukan kampanye nikah beda agama.

"Ada yang sudah melapor kita menghina sukuMminang dan menebar kebencian. Itu tidak ada sama sekali. Dari awal bikin sudah diteliti tidak ada keinginan soal hal itu.

Soal peran ibu Diana yang diperankan Jajang C Noer, Hestu menjelaskan, meski dipanggil "Uni" ibu Diana bukanlah orang Minang dalam film tersebut. "Hanya bilang rumahnya di Padang. Di Padang saya melihat gereja Protestan dan Katolik, ada Pecinan," tegasnya. (abu/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bunga Citra Lestari Terbantu Lawan Main

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler