Citilink Buka Penerbangan Langsung Tiongkok-Tanjungpinang 17 Desember

Rabu, 07 Desember 2016 – 19:17 WIB
Ilustrasi. Foto: Cecep Mulyana/ Batam Pos/jpg

jpnn.com - TANJUNGPINANG - Maskapai penerbangan Citilink membuka penerbangan langsung dari Tanjungpinang menuju Tiongkok pada 17 Desember mendatang. 

Menariknya, penerbangan itu akan berlangsung setiap hari dan dalam satu hari akan ada dua penerbangan.

BACA JUGA: Lion Air Terbangi Jakarta-Tanjung Pandan

“Sekarang hampir semua negara berusaha untuk menarik turis Tiongkok karena ekonomi negara tersebut sedang booming,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Tanjungpinang, Riono, kemarin (6/12) saat menghadiri rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di gedung Bank Indonesia (BI) Kepri, Batam.

Pesawat yang akan terbang nanti berjenis Airbus yang mampu menampung 150-an penumpang. Dari Tanjungpinang akan terbang menuju enam provinsi di Tiongkok antara lain Wuhan, Fuzhou, Xianmen, dan lain-lain.

BACA JUGA: Please, Jangan Percaya Kampanye Lingkungan Negara Barat soal Kelapa Sawit

“Sekarang industri pariwisata tengah digarap serius oleh pemerintah. Dengan semakin banyak kedatangan turis dari Tiongkok ke Kepri, maka target kunjungan 3 juta wisatawan kesini akan tercapai,” ungkapnya.

Penerbangan langsung dari Tiongkok menuju Tanjungpinang ini merupakan momentum yang tepat untuk membangkitkan dunia pariwisata Kepri. Sebelumnya, bagi wisatawan asal negeri Tirai Bambu harus transit dulu ke Jakarta untuk bisa ke Kepri. Dan dengan kemudahan penerbangan langsung ini, maka aksesibilitas akan terbuka lebar.

BACA JUGA: Libur Natal dan Tahun Baru 2017, Beberapa Pelabuhan Diprediksi Melonjak

Riono memperkirakan jika dalam satu hari ada dua penerbangan, maka jumlah penumpang yang datang bisa mencapai ribuan sehingga realisasi target bisa lebih cepat tercapai.

Lalu bagaimana persiapan Tanjungpinang dalam membenahi dunia pariwisatanya. Riono mengungkapkan bahwa wisata religius akan menjadi andalan utama ibukota Kepri ini.

“Wisata andalan dapat ditemukan di Mesjid Terapung dan Vihara Ksitigarbha Bodhisatva atau vihara seribu wajah. Begitu juga dengan pulau Penyengat,” ungkapnya.

Namun, Riono mengakui masih banyak kelemahan yang perlu dibenahi Tanjungpinang sebagai akses pariwisata.

“Kami berusaha untuk berbenah diri. Sarana dan prasarana umum harus kita pacu. Toko souvenir akan kita bangun, jalan akan diperlebar, walaupun ada lahan yang harus dibebaskan,” jelasnya.

Khusus untuk pulau Penyengat yang dikenal sebagai situs warisan dunia, pemerintah akan berupaya untuk mempersiapkan kapal ferry untuk memudahkan mobilitas wisatawan.

“Jamnya akan diatur dari pukul 10.00 hingga 15.00 WIB. Tujuannya supaya mereka menghabiskan waktu lebih lama di pulau Penyengat,” jelasnya.

Jam keberangkatan dibuat singkat agar memberi kesempatan kepada para penambang pompong untuk melakukan mata pencahariannya.”Kami juga mempertimbangkan sisi tradisional pulau tersebut, dimana hal tersebut yang menjadi sisi menarik Penyengat,” pungkasnya.(leo/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Harus Bebas Intervensi!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler