Citilink Datangkan Armada Airbus Baru

Senin, 27 Mei 2013 – 01:31 WIB
JAKARTA - PT Citilink Indonesia, maskapai penerbangan anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk untuk jasa penerbangan berbiaya murah atau Low Cost Carrier (LCC) kembali menambah armada pesawatnya. Yaitu pesawat Airbus A320 di Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta, pada Minggu (26/5) sore.

Datangnya pesawat terbaru berkapasitas penumpang 180 seat ini menyisakan dua dari total 24 pesanan pesawat hingga Desember 2013 ini. Atau, kehadiran Airbus A320 ini menambah total armada Citilink menjadi 29 unit, termasuk 22 di antaranya Airbus A320 terbaru.

Direktur Utama (Dirut) PT Citilink Indonesia Arif Wibowo mengatakan, kedatangan pesawat dengan system sewa atau leasing seharga Rp 40 juta per bulan ini tak lain untuk meningkatkan layanan kepada penumpang yang semakin meningkat dalam waktu tertentu. Juga, guna meningkatkan jaringan perusahaan ke beberapa destinasi, khusunya musim liburan panjang sekolah dan musim mudik Lebaran pada Juli 2013 nanti.

"Airbus A320 ini jenis pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah yang diproduksi oleh Airbus. Pesawat yang memiliki single aisle ini merupakan pesawat penumpang pertama dengan system kendali fly by wire digital, yaitu pilot mengendalikan penerbangan melalui penggunan sinyal elektronik," papar Arif usai acara penyambutan ke datangan pesawat dengan upacara pecah kendi di roda pesawat di Hanggar 2 Garuda Maintenance Facility, Cengkareng, Tangerang, Minggu (26/5).


Hadir pada acara pecah kendi itu salah seorang pemegang saham PT Garuda Indonesia Chairul Tanjung, Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Wakil Menteri Perhubungan sekaligus Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Bambang S Susantono. Arif menambahkan, Airbus A320 adalahs atu-satunya kelompok pesawat berbadan sempit (narrow-body) yang diproduksi di Toulouse, Perancis.

"Ini akan memperkuat armada kami dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat Indonesia. Pengoperasian pesawat ini tentu saja semakin meningkatkan konektivitas kota destinasi Citilink," imbuhnya.

Pesawat yang baru berusia delapan bulan ini tercatat memiliki sebuah Electronic Centralized Aircraft Monitor (ECAM) atau Monitor Pesawat Elektronik Terpusat yang memberikan informasi kepada awak pesawat mengenai semua sistem di dalam pesawat. ECAM juga menyediakan peringatan otomatis terhadap kerusakan system dan memperlihatkan daftar elektronik untuk membantu mengatasi kerusakan tersebut.

"Pesawat ini leasingnya berdurasi selama 12 tahun. Namun kontrak dan biaya leasing ini berbeda-beda dengan 22 pesawat yang sudah lebih dulu mengudara. Ini tergantung pada usia pesawatnya. Justru kalau yang sudah berusia di atas lima tahun, atau yang masuk tahun 2006, sekarang mulai masuk tahap replace. Rata-rata biaya per bulan pada 22 pesawat yang pertama leasingnya sekitar 250-300 juta USD," rinci Arif.

Dalam kesempatan ituWakil Menteri Perhubungan Bambang S Susantono mengingatkan manajemen Citilink agar betul-betul menjaga aspek savety dan security. "Pesawat Airbus A320 ini adalah modal. Maka perlu untuk memenangkan kompetisi dan menarik pelanggan agar beralih ke Citilink,"  pesannya.

Hampir senada disampaikan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Menurut Emirsyah, Citilink harus memperhatikan pada on time performance (OTP), simplicity, dan ekses yang gampang pada pelanggan. "Tiga hal ini yang saya garis bawahi agar menjadi perhatian manajemen Citilink. Karena Citilink bagian dari Garuda," pungkasnya.(ers)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramaikan IBEX, BRI Tampilkan Teknologi Perbankan Terbaru

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler