JAKARTA--Insiden tergilincirnya pesawat Citilink di Bandara Internasional Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat dinilai tak dikategorikan oleh pihak maskapai. Anak usaha dari BUMN penerbangan Garuda Indonesia itu meyakinkan bahwa operasional rute tak akan terganggu. Bahkan, masalah penumpang dan kru yang tertahan di bandara sudah diakomodasi.
Vice President Marketing and Communication Citilink, Aristo Kristandyo menjelaskan kronologi kejadian. Pada pukul 21.00, ban kanan belakang pesawat rute Jakarta " Padang sobek saat mendarat. Hal itu membuat pesawat tergelincir dan menabrak sekaligus merusak tiga lampu di landasan pesawat. "Sebenarnya kejadiannya tidak besar. Setelah itu, pesawat langsung ditarik ke apron dan penumpang langsung turun," ujarnya.
Persoalannya, lanjut dia, ada di penumpang rute Padang-Jakarta. Sebab, pesawat yang mengalami kecelakaan itu seharusnya diangkut oleh pesawat yang sama. "Tapi, syukurlah semua penumpang dan awak pesawat berjumlah 131 orang sudah bisa kami terbangkan. Ada 23 penumpang yang kami terbangkan lewat penerbangan lain malam itu. Lalu, 85 penumpang kami terbangkan pagi ini," ungkapnya.
Dia menegaskan, kecelakaan tersebut tak akan mengganggu rute harian Ciitilink. Termasuk, rute penerbangan Jakarta-Padang sebanyak 2 kali sehari. "Saat ini, kami punya 23 armada pesawat. Dengan 131 frekuensi penerbangan untuk 21 kota, kami yakin jadwal tak akan terganggu. Penerbangan Jakarta-Padang pun berjalan normal hari ini," terangnya.
Ketika ditanya penyebab kecelakaan, Aristo tak mau berkomentar. Menurutnya, hal tersebut sudah ada dalam kewenangan otoritas seperti komite nasional keselamatan transportasi (KNKT) dan kementerian perhubungan. "Yang jelas, pesawat sudah kami perbaiki. Ban penggantinya sudah datang jam 08.00 tadi. Tapi, masih belum bisa beroperasi karena masih dalam tahap penyelidikan," ujarnya. (bil)
Vice President Marketing and Communication Citilink, Aristo Kristandyo menjelaskan kronologi kejadian. Pada pukul 21.00, ban kanan belakang pesawat rute Jakarta " Padang sobek saat mendarat. Hal itu membuat pesawat tergelincir dan menabrak sekaligus merusak tiga lampu di landasan pesawat. "Sebenarnya kejadiannya tidak besar. Setelah itu, pesawat langsung ditarik ke apron dan penumpang langsung turun," ujarnya.
Persoalannya, lanjut dia, ada di penumpang rute Padang-Jakarta. Sebab, pesawat yang mengalami kecelakaan itu seharusnya diangkut oleh pesawat yang sama. "Tapi, syukurlah semua penumpang dan awak pesawat berjumlah 131 orang sudah bisa kami terbangkan. Ada 23 penumpang yang kami terbangkan lewat penerbangan lain malam itu. Lalu, 85 penumpang kami terbangkan pagi ini," ungkapnya.
Dia menegaskan, kecelakaan tersebut tak akan mengganggu rute harian Ciitilink. Termasuk, rute penerbangan Jakarta-Padang sebanyak 2 kali sehari. "Saat ini, kami punya 23 armada pesawat. Dengan 131 frekuensi penerbangan untuk 21 kota, kami yakin jadwal tak akan terganggu. Penerbangan Jakarta-Padang pun berjalan normal hari ini," terangnya.
Ketika ditanya penyebab kecelakaan, Aristo tak mau berkomentar. Menurutnya, hal tersebut sudah ada dalam kewenangan otoritas seperti komite nasional keselamatan transportasi (KNKT) dan kementerian perhubungan. "Yang jelas, pesawat sudah kami perbaiki. Ban penggantinya sudah datang jam 08.00 tadi. Tapi, masih belum bisa beroperasi karena masih dalam tahap penyelidikan," ujarnya. (bil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Buka Layanan Terpadu di Ciputra World
Redaktur : Tim Redaksi