JAKARTA - Meski peristiwa kecelakaan anaknya di awal tahun 2013 dipolitisasi, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa malah makin menuai simpati dari publik.
Hal itu terlihat dari hasil Jajak Pembaca sebuah koran terbitan Ibukota Jakarta per 13 Desember 2012 sampai 13 Januari 2013.
Menteri Koordinator Perekonomian ini tetap menjawarai hasil Jajak Nonstop tentang calon presiden (capres) 2014 dengan meraih 45, 2 persen. Sebelumnya, pada bulan Desember 2012, Hatta meraih 42,1 persen dan edisi November 2012 sebesar 36,9 persen.
Menurut Koordinator Jajak Nonstop Ichwanudin Siregar, kesukaan publik makin bertambah terhadap Hatta Rajasa pasca kecelakaan yang menimpa anaknya, Rasyid Rajasa.
“Awalnya kita kira kasus kecelakaan yang menimpa anaknya akan mengerus citra Hatta Rajasa. Namun, perkiraan itu terbalik. Dari 3050 surat jajak yang masuk ke redaksi, banyak yang menuliskan rasa simpati itu sehingga Hatta mampu bertahan dengan meraih 45,2 persen,” kata Ichwanudin kepada wartawan, Minggu (13/1).
Dikatakan Ichwanudin, politisasi kasus kecelakaan anaknya inilah yang menjadikan simpati publik kian bertambah.
“Publik tidak begitu saja terpengaruh, meski kasus kecelakaan ini dipolitisasi. Rakyat menyadari betul jika kecelakaan itu murni musibah yang bisa menimpa siapa saja. Rakyat juga tahu kalau peristiwa kecelakaan itu disebabkan karena mengantuk, bukan mengonsumsi narkoba seperti ramai dituduhkan,” ungkapnya.
Ditambahkannya, publik juga menyukai sikap tegas Hatta yang bertanggung jawab penuh atas kecelakaan itu dengan menanggung biaya serta pendidikan anak korban dan menyerahkan kasus anaknya ke hukum tanpa perlu melakukan intervensi, meski Hatta bisa melakukannya sebagai seorang pejabat.
Sementara politisi PAN Teguh Juwarno mengatakan, kasus kecelakaan Rasyid Rajasa justru dinilai PAN semakin menunjukkan karakter Hatta Rajasa yang sesungguhnya.
“Meskipun ia pejabat tinggi, Pak Hatta tidak berlaku mentang-mentang dan tidak menggunakan kekuasaannya semena-mena. Ia bertanggung jawab dan mendahulukan kepentingan keluarga korban dengan menyerahkan kasus anaknya pada proses hukum. Sikap ini sudah langka di kalangan elit,” kata Wasekjen PAN ini.
Teguh mengungkapkan, sikap Hatta kepada kasus ini bukan dibuat-buat, melainkan menunjukkan sikap spontan Hatta yang humanis dan negarawan.
“Kami doakan beliau diberi kesabaran dan kekuatan menghadapi cobaan ini. Semua ujian itu adalah cara Yang Maha Kuasa untuk meningkatkan derajat Pak Hatta lebih tinggi lagi. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan atas kasus ini, meski disadari rentan dipolitisasi. Publik sudah cerdas, dapat memilah mana soal kemanusiaan, mana soal politik," tegas Teguh.
Dalam jajak kali ini, Menteri BUMN Dahlan Iskan berada di peringkat kedua dengan nilai 39,3 persen. Disusul Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri 9,7 persen, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebesar 3,4 persen, Mahfud MD 1,8 persen dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto 0,6 persen. (fas/jpnn)
Hal itu terlihat dari hasil Jajak Pembaca sebuah koran terbitan Ibukota Jakarta per 13 Desember 2012 sampai 13 Januari 2013.
Menteri Koordinator Perekonomian ini tetap menjawarai hasil Jajak Nonstop tentang calon presiden (capres) 2014 dengan meraih 45, 2 persen. Sebelumnya, pada bulan Desember 2012, Hatta meraih 42,1 persen dan edisi November 2012 sebesar 36,9 persen.
Menurut Koordinator Jajak Nonstop Ichwanudin Siregar, kesukaan publik makin bertambah terhadap Hatta Rajasa pasca kecelakaan yang menimpa anaknya, Rasyid Rajasa.
“Awalnya kita kira kasus kecelakaan yang menimpa anaknya akan mengerus citra Hatta Rajasa. Namun, perkiraan itu terbalik. Dari 3050 surat jajak yang masuk ke redaksi, banyak yang menuliskan rasa simpati itu sehingga Hatta mampu bertahan dengan meraih 45,2 persen,” kata Ichwanudin kepada wartawan, Minggu (13/1).
Dikatakan Ichwanudin, politisasi kasus kecelakaan anaknya inilah yang menjadikan simpati publik kian bertambah.
“Publik tidak begitu saja terpengaruh, meski kasus kecelakaan ini dipolitisasi. Rakyat menyadari betul jika kecelakaan itu murni musibah yang bisa menimpa siapa saja. Rakyat juga tahu kalau peristiwa kecelakaan itu disebabkan karena mengantuk, bukan mengonsumsi narkoba seperti ramai dituduhkan,” ungkapnya.
Ditambahkannya, publik juga menyukai sikap tegas Hatta yang bertanggung jawab penuh atas kecelakaan itu dengan menanggung biaya serta pendidikan anak korban dan menyerahkan kasus anaknya ke hukum tanpa perlu melakukan intervensi, meski Hatta bisa melakukannya sebagai seorang pejabat.
Sementara politisi PAN Teguh Juwarno mengatakan, kasus kecelakaan Rasyid Rajasa justru dinilai PAN semakin menunjukkan karakter Hatta Rajasa yang sesungguhnya.
“Meskipun ia pejabat tinggi, Pak Hatta tidak berlaku mentang-mentang dan tidak menggunakan kekuasaannya semena-mena. Ia bertanggung jawab dan mendahulukan kepentingan keluarga korban dengan menyerahkan kasus anaknya pada proses hukum. Sikap ini sudah langka di kalangan elit,” kata Wasekjen PAN ini.
Teguh mengungkapkan, sikap Hatta kepada kasus ini bukan dibuat-buat, melainkan menunjukkan sikap spontan Hatta yang humanis dan negarawan.
“Kami doakan beliau diberi kesabaran dan kekuatan menghadapi cobaan ini. Semua ujian itu adalah cara Yang Maha Kuasa untuk meningkatkan derajat Pak Hatta lebih tinggi lagi. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan atas kasus ini, meski disadari rentan dipolitisasi. Publik sudah cerdas, dapat memilah mana soal kemanusiaan, mana soal politik," tegas Teguh.
Dalam jajak kali ini, Menteri BUMN Dahlan Iskan berada di peringkat kedua dengan nilai 39,3 persen. Disusul Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri 9,7 persen, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebesar 3,4 persen, Mahfud MD 1,8 persen dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto 0,6 persen. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garda Pemuda NasDem Dukung Surya Paloh
Redaktur : Tim Redaksi