Ckck.. Ada yang Masak Mi Sekaligus Pembungkusnya

Minggu, 24 April 2016 – 16:57 WIB
Ilustrasi. Foto: twitter

SURABAYA—Plastik bukan hanya dipakai untuk pengolahan gorengan.  Ternyata plastik  juga digunakan penjual mi instan. Di warung-warung, banyak penjual yang nekat melakukan hal tersebut. Dampak yang ditimbulkan juga sama bahaya seperti menggoreng jajanan dengan plastik.

Sebenarnya, mencampur bungkus plastik dengan mi instan ketika memasak bertujuan praktis. Tidak banyak membuang waktu. Misalnya, ada empat orang yang ingin membeli mi instan. Ada yang memesan mi goreng, ada pula yang memesan mi rebus. Nah, penjual akan lebih mudah menggunakan cara itu. Cara penyajian pun cepat.

Jawa Pos melihat langsung pembuatan mi seperti itu di kawasan Karang Menjangan, Surabaya. Awalnya, penjual mi mengeluarkan bumbu dari dalam bungkus. Bumbu tersebut lalu dibubuhkan ke atas piring. Saat air mulai mendidih, bungkus mi yang sudah terbuka bagian atasnya tidak dicopot. Saat ditiriskan, masih terlihat bungkus plastik warna putih yang menempel. Setelah menyaring airnya, mi beserta pembungkusnya itu dihidangkan di atas piring.

Sebelum mengaduk rata, sang penjual memungut plastik yang sudah mengerut itu. Setengah kepanasan, tangannya mengambil bungkus tersebut, lalu memasukkannya ke tempat sampah. Baru kemudian, mi diaduk kembali.

Sony, salah seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri di kawasan Surabaya Timur, mengaku kerap menemui penjual model begitu. Warungnya memang selalu ramai didatangi pembeli. ''Makanan utama yang dijual ya memang mi instan itu,'' ucap mahasiswa tingkat akhir tersebut.

Umumnya, pembeli sudah tahu dengan teknik memasak bercampur bungkus mi itu. Namun, rata-rata cuek. Mereka menganggap tidak masalah. ''Toh, rasanya tidak berubah. Biar adil saja pas dibagi, biar nggak nyampur sama mi pembeli lain,'' ucap dia.

Di warung itu, ada pula pembeli yang meminta bungkus mi tidak ikut dimasak. Biasanya, mereka rela menunggu sampai penjual tersebut meladeni pembeli lain. Penjual pun tidak pernah tersinggung semisal ada pembeli yang meminta bungkus mi tidak dicampur. Toh, pembeli juga tidak pernah protes.

Di sekitar kampusnya, Sony pernah menjumpai dua warung yang penjualnya pernah mencampur bungkus mi instan ke dalam panci. Selama ini, dia tidak pernah mendengar kabar aneh-aneh. ''Saya nggak pernah tahu ada anak yang sakit gara-gara makan mi campur bungkus,'' katanya.

Tanpa disadari, memasak bahan makanan dengan bahan plastik berpotensi menimbulkan masalah. Namun, dampaknya memang tidak bisa langsung dirasakan. Orang tidak langsung meninggal seketika. Sebab, kandungan berbahaya pada plastik mampu bertahan lama dalam tubuh.

Setelah beberapa waktu, sakitnya baru terasa. Penyakit yang datang begitu disadari termasuk berbahaya. Semakin lama, sel-sel tubuh berubah mengganas. Lalu, timbul kanker. ''Plastik mi meskipun tipis tidak akan bagus untuk tubuh,'' ujar ahli gizi Andriyanto. (did/nir/c19/git/flo/jpnn)

BACA JUGA: Gorengan Campur Plastik, Siap-Siap Terserang Kanker

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cek di sini, Dampak Tidur Siang Terlalu Lama Bagi Kesehatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler