Ckckck...Tuding PNPM Sengaja Dirancang untuk Jadi Bancakan

Selasa, 22 Maret 2016 – 04:44 WIB
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi menduga, program PNPM Mandiri yang digulirkan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2007-2014 sengaja dibuat sebagai bancakan. Karena itu tak heran setelah program berakhir, banyak muncul persoalan. 

“PNPM didesain untuk bancakan memang dari awal. Kalau bisa dibilang ini sengaja dibuat tidak ada mekanisme kontrol, sehingga bancakan itu terjadi, korupsi di segala level menjadi mulus,” ujar Adhie, Senin (21/3)
 
Selain itu, program yang berjalan selama ini kata Adhie, juga sangat kecil, dibanding besaran dana yang digulirkan dalam program PNPM Mandiri.

BACA JUGA: Tambah Kapal Patroli, Lantamal Ini Siap Gempur Kegiatan Ilegal

“Saya tidak kaget kalau sekarang aset PNPM Rp 12 triliun dan menjadi terbengkalai. Mau tutup buku begitu saja, tanpa pertanggungjawaban yang jelas. Ini semua karena memang sejak awal didesain begitu,” ujarnya.

Adhie meminta agar program gaya PNPM distop. Jangan ada lagi perebutan untuk menguasai mekanisme perekrutan, apalagi memaksakan agar fasilitator pendamdping sejenis PNPM dipakai. Karena semangat membangun desa yang dibangun dengan lahirnya UU No.6/2014 tentang Desa juga sudah berubah.

BACA JUGA: Bagaimana Cara Prajurit Satlinlamil Mahir Menembak? Klik Di Sini

“Sekarang kan mulai muncul rebutan kewenangan menguasai sistem. Padahal semangat membangun desa sekarang sudah digencarkan,” ujar Adhie.

Saat ini memang banyak kasus korupsi dan penyelewengan dana eks PNPM Mandiri. Misalnya di kecamatan Malo, Bojonegoro, Jawa Timur. Ketua Unit Pengelola Keuangan PNPM Kecamatan Malo Wakhid, divonis kurungan 2 tahun penjara dan bendahara UPK PNMP Kecamatan Malo Lilik Marhaeni, divonis hukuman penjara 4 tahun. Keduanya terbukti menyelewengkan dana PNPM.

BACA JUGA: Mantan Pasukan Khusus Antiteror TNI AL Resmi Pimpin Dispenal

Kasus serupa juga terjadi di Kecamatan Teon Nila Serua, Maluku Tengah. Laporan penyelewengan sudah masuk ke kejaksaan dengan nilai kerugian sekitar Rp 900 juta. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prajurit TNI AL Lanal Banten Siaga, Siap Menembak!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler