MALANG - Garuda Kukar Bandung menatap laga terakhir Speedy NBL Indonesia seri ketiga kontra CLS Knights Surabaya dengan predikat mentereng. Sejak pertandingan pertama di Malang, Wendha Wijaya dkk selalu memetik kemenangan. Karena itu, mereka membidik CLS sebagai korban terakhir untuk memenuhi misi sapu bersih.
Tapi, misi tersebut malah berantakan. Garuda dibekuk CLS dengan skor tipis 63-66 dalam laga yang digeber di GOR Bimasakti, Malang Minggu (24/2). Tak hanya gagal sapu bersih, kekalahan itu juga membuat Garuda harus mengakui kedigdayaan CLS di NBL musim ini. Sebelumnya, mereka juga dipaksa mengakui ketangguhan CLS di seri pertama ketika menjadi tuan rumah di GOR C-Tra Arena, Bandung Desember silam.
Perrtandingan itu memang berlangsung ketat sejak awal. Di kuarter pertama, CLS leading 15-10. Namun, performa gemilang Diftha Pratama membuat Garuda tampil garang. Di kuarter kedua, Diftha total mengumpulkan 17 poin untuk membawa Garuda menang dengan skor 30-28.
Laga semakin sengit di kuarter keempat. Garuda sempat memimpin 60-58. Namun, semangat pantang menyerah para pemain CLS membuat kubu Garuda kedodoran. Rachmad Febri Utomo membuat CLS kembali memimpin 63-60 setelah sukses mencetak lima angka berturut-turut. Tapi, forward Garuda Christ Gideon sukses menyamakan skor lewat tembakan tiga angkanya. Center CLS Dian Heryadi sukses menjadi penentu kemenangan lewat easy lay up dan sebuah poin dari free throw.
"Kami mengejar posisi tiga besar karena untuk juara atau runner up di musim reguler sepertinya sudah tidak mungkin," jelas pelatih CLS Eduard Vergeire setelah pertandingan. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Derby Della Madoninna tanpa Pemenang
Redaktur : Tim Redaksi