CLS Langsung Bangkit

MALANG - Kekalahan atas juara bertahan Satria Muda (SM) Britama tak mengendurkan semangat CLS Knights Surabaya. Dimaz Muharri dkk langsung mencari pelampiasan atas hasil minor tersebut. Adalah Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga yang menjadi korban keganasan para pemain CLS. Dalam laga yang dihelat di GOR Bimasakti Malang, Minggu (17/2), CLS sukses menjungkalkan Satya Wacana dengan skor telak 96-67.

Kecepatan para pemain CLS menjadi andalan untuk memetik kemenangan. Akurasi para penggawa CLS juga terbilang bagus. Di field goal, mereka mampu mencatat prosentase hingga 50 persen setelah memasukkan 38 dari 76 peluang. Turnover yang selama ini menjadi kelemahan CLS juga mampu diminimalisir. Dalam pertandingan tadi, CLS hanya melakukan 14 turnover.

Rachmad Febri Utomo yang selama ini kerap menjadi pemecah kebuntuan kembali unjuk gigi. Mantan bintang Bhinneka Solo tersebut mampu mencetak 17 poin. Selain Febri, dua pemain lain juga sukses mencetak double digit. Mereka ialah Wijaya Saputra dengan 14 poin serta Tony Agus yang menjaringkan 11 angka.

Pola permainan yang dikembangkan pelatih Eduard Santos Vergeire juga terlihat lebih tertata. Para pemain pun mengakui hal tersebut. Salah satunya ialah center Dian Heryadi. Pemain yang karib disapa Odong itu mengakui jika CLS berkembang semakin bagus di seri ketiga ini.
"Sekarang lebih terlihat game plannya," terang Odong.

Di kubu Satya Wacana, hilangnya Respati Ragil Pamungkas ternyata membuat daya dobrak menjadi kendor. Ragil yang harus absen hingga akhir seri ketiga memang menjadi pointer unggul bagi Satya Wacana. Sialnya, lubang yang ditinggalkan Ragil tak mampu ditutupi pemain lainnya. Hal itu bisa terlihat dari rendahnya prosentase field goal Satya Wacana yang hanya mencapai 39 persen. Free throw para pemain Satya Wacana juga terbilang buruk dengan hanya memasukkan sembilan dari 22 percobaan. (jos/mas/jpnn)