jpnn.com - JAKARTA - Libertaria, dua elektronika asal Yogyakarta beranggotakan Marzuki Mohamad alias Kill the DJ dan Balance, merilis album Kewer-Kewer. Aliran yang mereka bawakan dalam album itu adalah genre dangdut elektronika.
"Biar keren aja, enggak sepenuhnya dangdut, enggak sepenuhnya elektronik, dan enggak benar-benar hip hop," kata Zuki dalam konferensi pers di Rolling Stone Cafe, Ampera Raya, Jakarta, Rabu (18/5).
BACA JUGA: Setelah Ngehits Ora Minggir Tabrak, Sekarang Kewer-kewer
Libertaria memiliki alasan sendiri memilih dangdut. Pasalnya, mereka ingin berkomunikasi dengan lapisan masyarakat yang paling bawah melalui lagu.
Lirik-lirik lagu menggunakan bahasa yang mudah dipahami. "Kami menyederhanakan bahasa dengan bahasa sehari-hari," ucap Zuki.
BACA JUGA: Deddy Dores, Nike Ardila, dan Ratna Listy
Zuki menjelaskan, makna Kewer-Kewer yang juga menjadi single album Libertaria. "Kalau menurut kamus bahasa Jawa, artinya enggak bisa mengontrol diri sendiri, jalan sempoyongan, kira-kira begitu," ucapnya.
Menurut Zuki, semua lirik yang ada di dalam album tersebut sudah dipikirkan. "Artinya ketika tulis lirik tinggal menelurkan apa yang ada di dalam pikiran, yang disampaikan dengan bahasa sehari-hari," ungkapnya.
BACA JUGA: Jarang Tampil Bareng Zaskia Gotik, Cecepy Bubar?
Dalam proyek album tersebut, Libertaria menyuguhkan sepuluh lagu, yakni Kewer-Kewer, Rakyat Bergoyang, Interupsi, Teruslah Bekerja, Mari-Mari, Orang Miskin Dilarang Mabok, Jalur Pantura, Citra Itu Mahal, DNA, dan Nyalakan Api.
Libertaria juga berkolaborasi dengan musisi Tanah Air lainnya, seperti Glenn Fredly, Paksi Raras, dan Brodod. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bella Shofie-Suryono Segera Akan Dipertemukan
Redaktur : Tim Redaksi