jpnn.com - SALAH satu masalah orang yang berpuasa adalah bau mulut. Padahal sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut karena tak lama lagi kita bakal bertemu banyak orang dan harus senantiasa tersenyum di momen indah lebaran.
”Dalam dunia kedokteran, keluhan bau mulut dikenal dengan istilah halitosis. Masalah ini sangat menggangu karena berdampak tidak menyenangkan ketika harus melakukan interaksi sosial. Pada akhirnya bisa menurunkan rasa percaya diri,” ujar drg David Andreasmito dari Jet-Z Dental Aesthetic Clinic, Surabaya.
BACA JUGA: Kisah Mualaf, Terpukau Kisah Nabi Muhammad
Penyebab bau mulut alias halitosis ada dua, kata drg David, adalah 80 persen karena permasalahan di rongga mulut dan 20 persen karena masalah pencernaan.
Dari sifatnya, bau mulut ada yang bersifat fisiologis (wajar) dan patologis (penyakit).
BACA JUGA: Hebat, Mualaf ini Mampu Sekolahkan 1000 Anak Tak Mampu
Dia menjelaskan, bau mulut yang bersifat fisiologis tidak membutuhkan perawatan khusus. Contoh dari bau mulut fisiologis adalah morning breath, yaitu bau nafas saat bangun pagi.
Bau nafas yang kurang sedap pada kondisi ini disebabkan tidak aktifnya otot-otot di rongga mulut dan berkurangnya aliran saliva (air ludah) ketika tidur.
BACA JUGA: Meriahkan Ramadan, Grup Band Letto Sapa Siswa di Tiga Wilayah
”Masalah ini simpel solusinya, yaitu bisa diatasi dengan hanya mengunyah, berkumur atau menyikat gigi,” ujar alumnus Fakultas Kedokteran Gigi Unair Surabaya ini.
Adapun bau mulut yang bersifat patologis alias penyakit harus diatasi secara khusus. Bau mulut yang bersifat patologis bisa disebabkan oleh beragam masalah.
Di antaranya adalah karang gigi yang bisa timbul akibat pembentukan garam yang disebabkan pertemuan air liur yang bersifat basa dan sisa-sisa makanan yang bersifat asam.
Selain itu, bau mulut yang bersifat patologis juga bisa timbul karena adanya gigi yang berlubang. Lubang pada gigi akan meningkatkan risiko adanya sisa makanan pada rongga mulut dan infeksi oleh bakteri.
Penyebab lainnya adalah konsumsi makanan dengan bau menyengat seperti bawang putih dan petai yang kandungannya dapat terserap ke dalam aliran darah selama proses pencernaan.
"Kebersihan mulut yang tidak terjaga juga bisa menyebabkan bau mulut. Konsumsi tembakau dan alkohol juga bisa berperan karena zat pada rokok seperti tar dan nikotin bisa menumpuk di dalam mulut dan memicu penyakit periodontal serta bau mulut,” papar drg David.
Menurut drg David, salah satu solusi yang tepat untuk mengeliminasi bau mulut adalah dengan membersihkan karang gigi. Metode pembersihan terbaru bisa dilakukan dengan peralatan canggih dan teknologi mutakhir, yaitu ozonated waterline dan high press water theraphy.
"Dengan teknologi tersebut, pembersihan karang gigi dikombinasi dengan pemusnahan bakteri di sekitar rongga mulut. Terapi ozon ini tidak menimbulkan rasa ngilu atau sakit. Waktunya juga relatif singkat. Masalah bau mulut hilang sekaligus gigi lebih bersih dan cemerlang," jelas drg David. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Mudik, Pelindo III Siapkan Fasilitas Terminal Penumpang
Redaktur : Tim Redaksi