jpnn.com, JAKARTA - Coca-Cola Indonesia telah merilis kemasan botol yang terbuat dari 100 persen plastik PET daur ulang (rPET), tidak termasuk tutup dan label – yang pertama untuk produk minuman.
Kemasan rPET sekarang tersedia untuk merek Coca-Cola Trademark, Fanta, Sprite dalam kemasan 390ml, dan Sprite Waterlymon dalam kemasan 425ml.
BACA JUGA: Realme Bakal Boyong 10 Pro Edisi Coca-Cola ke Indonesia, Catat Tanggalnya
"Kami dengan bangga menyatakan bahwa satu dari setiap tiga botol yang ada di pasar Indonesia sekarang terbuat dari 100% plastik rPET (daur ulang), dibuat secara lokal di Amandina Bumi Nusantara," ujar ujar Presiden Direktur Coca-Cola Indonesia Julio Lopez, dalam keterangannya, Sabtu.
"Pabrik daur ulang itu didirikan oleh mitra pembotolan kami Coca-Cola Europacific Partners Indonesia bersama Dynapack Asia."
BACA JUGA: Manajemen Coca Cola dan Serikat Pekerja Teken PKB, Menaker: Utamakan Win-win Solution
Lopez mengatakan botol mereka memiliki nilai lebih dari penggunaan pertama karena dapat digunakan berulang kali, sehingga membantu mendukung ekonomi sirkular loop tertutup.
Tonggak penting dari Coca-Cola di Indonesia dalam menghidupkan ekonomi sirkular loop tertutup itu menggarisbawahi komitmen perusahaan terhadap visi World Without Waste.
BACA JUGA: Garap Segmen Anak Muda, Coca Cola Luncurkan 2 Varian Baru Nutriboost
The Coca-Cola Company saat ini menawarkan setidaknya satu merek yang terbuat dari 100 perseb rPET (daur ulang) di lebih dari 40 negara di seluruh dunia.
"Di Coca-Cola, kami menyadari urgensi dan kompleksitas tantangan sampah plastik di Indonesia. Tidak ada entitas tunggal yang dapat mengatasi tantangan ini sendirian."
"Kami berkomitmen untuk menawarkan desain kemasan, pengumpulan, dan sistem daur ulang yang inovatif serta menjalin aliansi strategis dengan para pemangku kepentingan termasuk lembaga pemerintah, mitra industri, dan organisasi lokal untuk mendorong ekonomi sirkular di Indonesia,” tuturnya.
Botol 100 persen rPET Coca-Cola diproduksi di fasilitas daur ulang baru di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Amandina Bumi Nusantara, yang didirikan dalam kemitraan antara Coca-Cola Europacific Partner Indonesia dan Dynapack Asia.
Pabrik daur ulang itu juga berkolaborasi dengan Mahija Parahita Nusantara, yayasan sosial nirlaba yang didirikan oleh kedua organisasi tersebut.
Yayasan tersebut mendukung penciptaan infrastruktur pengumpulan melalui pengembangan usaha mikro pengumpulan dan berpusat pada usaha sosial serta dukungan masyarakat.
"Di Coca-Cola Europacific Partners, sistem ekonomi sirkular loop tertutup yang kami inisiasi merupakan bagian integral dari strategi keberlanjutan kami, karena kami bertujuan untuk mengumpulkan 100% kemasan kami pada tahun 2030 dan untuk memastikan 50% kemasan kami berasal dari rPET (daur ulang)," Presiden Direktur Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Papua Nugini Xavi Selga menambahkan.
"Komitmen ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah sebesar 30% dan mengurangi sampah laut sebesar 70% pada tahun 2025 dalam mengatasi polusi plastik." (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Coca Cola Amatil Luncurkan Amatil X di Indonesia
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha